Thursday, April 15, 2010

Ada Bau Amerika di Balik Penggusuran Makam Mbah Priok?

Ada Bau Amerika di Balik Penggusuran Makam Mbah Priok?

Tiga orang tewas, ratusan orang terluka, puluhan kendaraan dibakar dalam bentrokan berdarah antara ribuan warga dan aparat Sat Pol PP dibantu polisi di Koja Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), yang dipicu rencana penggusuran Makam Mbah Priok.

Mengapa pemerintah dan Pelindo II begitu getol untuk menggusur makam kramat yang terletak persis di mulut terminal peti kemas itu?

Tulisan yang dimuat di situs resmi Departemen Perhubungan ini mungkin bisa jadi jawabannya. Situs resmi milik Departemen Perhubungan ini memuat tulisan berjudul "Makam yang Mengubur Standar Keamanan" dengan sub judulnya Melongok implementasi International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code di TPK Koja.

Diceritakan dalam tulisan itu, pada 24 Agustus 2007 lalu United States Coast Guard (USCG) berkunjung ke PT Terminal Peti Kemas Koja. Agendanya adalah memberi penilaian apakah PT Terminal Peti Kemas (TPK) Koja bisa masuk dalam kategori fasilitas terminal pelabuhan di Indonesia yang sudah mengimplementasikan standar ISPS Code secara penuh. International

Saat itu mereka melihat gejala yang aneh. Hari itu jalur masuk ke TPK Koja sedang didatangi ratusan orang. Mereka tak lain adalah para jamaah yang sedang melakukan “haul” (peringatan) terhadap leluhur, dengan mengunjungi makam seorang habib di sekitar TPK Koja tersebut, yang menurut sementara pihak adalah pembawa Islam pertama ke Jakarta.

"Ternyata kedatangan ratusan orang tersebut menjadi gangguan dalam penilaian. Paling tidak, mulai akses pintu masuk ke pintu makam yang letaknya hanya beberapa puluh meter dari pintu TPK Koja yang merupakan Lini I (satu) yang cukup vital. Karena itu, terbitlah hasil assessment visit USCG bahwa TPK Koja dimasukkan ke dalam kategori Facilities Not Significantly Implementing The ISPS Code oleh US Coast Guard," begitu isi lengkap satu paragraf di tulisan itu.

Apa itu ISPS Code? Dalam literatur yang Tribunnews.com temukan, ISPS adalah hasil keputusan dari Konvensi Keamanan Laut Internasional 1974/1988. Intinya memberikan standar pengamanan minimum atas kapal, pelabuhan, serta beberapa hal yang terkait dengan lembaga pemerintah.

US Coast Guard ditunjuk untuk memimpin Organisasi Maritim Internasional yang merupakan lembaga untuk mengadvokasi penegakan dari aturan ini.

Alhasil sampai hari ini, TPK Koja tak berstandar ISPS Code secara penuh.

http://www.tribunnews.com/2010/04/15...kam-mbah-priok

Wednesday, April 14, 2010

Tanjung Priok Berdarah Jilid 2

by kasmadi

Entah setan jenis apa yang merasuki satuan polisi pamong praja yang baru saja berulang tahun, hingga dengan membabi buta, penuh kebrutalan, menginjak, memukul dengan pentungan, mencaci dan menghajar penuh nafsu, saat mengambil alih lahan pekuburan kramat al haddad, di tanjung priok.

Kegigihan masyarakat mempertahankan makam penuh sejarah sangat beralasan. Wajar kalau makam tersebut seharusnya dipelihara negara dalam hal ini pemda. Sangat tendensius sekali peruntukkannya, katanya untuk lahan hijau. Kalau lahan hijau peruntukannya, mengapa harus mengoirbankan nyawa mereka-mereka yang juga cinta negeri ini, wabil khusus makam tersebut. Seharusnya sebagai penghormatan, komplek tersebut dijadaikan tujuan wisata rohani dan sejarah bangsa ini. Bukan! bukan malah demi kepentingan sesaat, apalagi harus mengorbankan rakyat baik masyarakat maupun anggota satpol pp.

Beginikah, jakarta di tangan ahlinya? Kebrutalan, kemunafikan yang dijanjikan membuahkan permusuhan. Cukuplah kebijakan orba, jangan lagi warga yang dijadikan sasaran tembak kebijakan tidak populis dan tidak mengindahkan akhlak/moral.

Kesalahan Pemerintah!
Pemerintah sebagai pemegang dan penentu kebijakan, semestinya dapat melakukan sosialisasi yang efektif terhadap keputusannya. Ada yang salah dalam proses sosialisasi sehingga pemeerintah tidak bisa memprediksi peristiwa Prik Bewrdarah Jilid 2. Keputusan yang tergesa dan tanpa menimbangkan kondisi sosial masyarakat berakibat fatal. Akhirnya yang dirugikan tetap rakyat. Ongkos sosial inilah yang tidak menjadi pertimbangan pemerintah Jakarta rezim Fauzi Bowo.

Apakah tidak terlintas sebelumnya bahwa situs tersebut selain bersejarah, ada ikatan emosional ummat islam. Wajar, kalau ummat islam yang melihat lewat televisi peristiwa pagi hingga menjelang zuhur, betapa brutalnya alat kelengkapan pemda yang bernama satpol pp membantai saudaranya sendiri, bahkan memukuli anggota DPRD DKI Jakarta.

Pelajaran Berharga
Peristiwa ini menajdi pelajaran berharga buat semua pihak! Bahwa segala keputusan pemerintah harus dipertimbangkan secara matang sangatlah penting. Dan, yang terlebih penting adalah segala kebijakan pemerintah tidak menyengsarakan rakyat. Cukup sekali ini saja DKI Jakarta dipimpin oleh Bang Foke, selanjutnya no way!!!!

Ini dia asal muasal tanjung Priok!!!

Menarik mengungkap asal muasal nama tempat di Jakarta yang hingga kini masih menjadi misteri. Apalagi belum semua orang mengetahui latar belakang nama suatu tempat di ibu kota yang penuh sejarah itu. Siapa yang tak kenal kawasan Tanjungpriok, Jakarta Utara. Wilayah paling utara Jakarta ini seperti tak pernah tidur dengan kesibukan pelabuhannya. Ada satu yang membekas kenapa kawasan tersebut dinamakan Tanjungpriok, yaitu keberadaan makam Mbah Priok di kawasan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja. Warga sekitar juga mempercayai bahwa nama Tanjungpriok berasal dari alat penanak nasi atau priok.

Cerita Tanjungpriok sarat dengan perlawanan masa penjajahan Belanda. Kompeni yang menguasai hampir seluruh nusantara seperti tak terbendung dengan perlawanan senjata. Tak ingin budaya timur yang sopan dan santun tersapu budaya barat, beberapa ulama mulai menyiarkan Islam ke seantero nusantara. Seperti yang dilakukan Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad ulama asal Ulu Palembang yang sahid ketika akan menyiarkan Islam ke Batavia.

Menurut Habib Ali, keturunan langsung Mbah Priok, ulama yang dilahirkan pada tahun 1727 masehi di Ulu Palembang ini memiliki nama asli Al Imam Al`Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad RA. Sejak kecil Habib Hasan memang tekun mempelajari dan mendalami agama Islam.

Pada tahun 1756, Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad RA bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad RA pergi ke pulau Jawa dengan tujuan menyiarkan agama Islam bersama tiga orang azami dari Palembang dengan menggunakan perahu layar.

Perjalanan Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad RA yang memakan waktu dua bulan mendapat banyak rintangan. Salah satunya, ketika perahu Habib Hasan berpapasan dengan armada Belanda yang memiliki artileri lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib Hasan dihujani meriam oleh kapal Belanda. Hebatnya, tak satupun meriam berhasil mengenai perahu yang ditumpangi Habib Hasan.

Selain kapal Belanda, ternyata perahu yang ditumpangi Habib Hasan tak luput dari gulungan ombak. Gelombang dasyat terus menghajar perahu kecil, sehingga menghanyutkan semua perbekalan yang dibawa. Begitu ombak reda, hanya tersisa alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakkan.

Cobaan belum berakhir karena beberapa hari kemudian ombak besar kembali menggulung perahu Habib Hasan. Tak kuasa menahan gelombang besar, akhirnya perahu terbalik dan menewaskan 3 azami yang menyertai habib. Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad dan Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad RA selamat. Dengan kondisi yang lemah dan kepayahan, keduanya terseret hingga semenanjung yang saat itu belum bernama.

Ketika ditemukan warga, Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad sudah tewas sedangkan Muhammad Al Hadad masih hidup. Disamping keduanya, terdapat priuk dan sebuah dayung. Akhirnya warga memakamkan jenazah Habib Hasan tak jauh dari tempatnya ditemukan. Sebagai tanda, makam Habib diberi nisan berupa dayung yang menyertainya. Sedangkan priuk diletakkan di sisi makam.

Lambat laun, dayung yang dijadikan nisan terus berkembang dan menjadi pohon Tanjung. Sementara, Priuk yang tadinya berada di sisi makam terus bergeser ke tengah laut. Bahkan warga sekitar mempercayai, selama 3-4 tahun sekali, priuk itu muncul di lautan dengan ukuran makin membesar sampai sebesar rumah. Dengan kejadian tersebut, orang sekitar menamakan daerah tersebut menjadi Tanjung Priuk dan ada juga sebutan Pondok Dayung yang artinya dayung pendek.

Sementara itu sewafat Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad, Habib Ali Al Haddad yang selamat menetap di daerah itu dan melanjutkan perjalanan sampai ke Pulau Sumbawa hingga menetap selamanya di pulau tersebut. Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad yang awalnya berada di Pelabuhan Tanjungpriok, dipindah ke wilayah pelabuhan peti kemas Koja Utara oleh Belanda. Saat itu Belanda ingin membangun pelabuhan, namun pembangunan selalu gagal karena ada makam keramat di kawasan tersebut. Setelah makam dipindah baru pelabuhan bisa dibangun.

Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad yang wafat pada tahun 1756, kemudian diurus oleh keluarganya yang sengaja pindah dari Ulu Palembang. Menurut Habib Ali, salah satu keturunan Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad, karena bersejarahnya, hingga saat ini peziarah rajin mengunjungi makam itu dan mencari ketenangan batin di kawasan tersebut. Bahkan setiap malam Jumat, peziarah di makam itu bisa berjumlah ratusan orang.

sumber : pulauseribu.com

Saturday, April 10, 2010

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

Sumber :
rileks.com / indobestseller.wordpress.com

Thursday, April 01, 2010

Kisah Seekor Babi yang Jadi 185 Produk

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Baqarah (2) : 173.

Penemuan penggunaan darah babi dalam pembuatan filter rokok ditemukan peneliti Belanda, Christien Meindertsma, secara tak sengaja. Perempuan ini sebenarnya sedang meneliti seekor babi berkode "Pig 05049" di sebuah peternakan di Belanda.

Di laman pribadinya, Meindertsma menyatakan telah meriset selama tiga tahun semua produk yang dihasilkan dari seekor babi tersebut. Hasil riset itu kemudian dibukukan, lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran.

Tujuannya sederhana, menunjukkan pada orang bagaimana sebuah produk dibuat dan "dibungkus" dan dari mana dia berasal, sehingga orang bisa tahu. Untuk menunjukkan itu, Meindertsma mendekati subjek ke skala satu ekor binatang yang dalam hal ini seekor babi bernama "Pig 05049."

Setelah kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai daging), sebagian lagi berubah secara dramatis.

Meindertsma mengikuti produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan mati sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad itu. Perempuan itu mencatat jasad itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari bubuk mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, rokok, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu.

Apa pelajaran yang diperoleh perempuan asal Rotterdam ini? "Banyak tahapan antara bahan mentah dan produk akhir di produksi komersil modern. Karena banyak tahapan, pengetahuan menghilang. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua produk akhir yang terbuat dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu dibawa ke mana," kata perempuan 29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven itu.

Meindertsma pun sekarang memilih produk yang diproduksi secara lokal. Baju hangatnya sekarang buatan Belanda, bukan lagi Selandia Baru.

Dan ketekunan Meindertsma membuahkan sebuah penghargaan: Index Award 2009. Dan risetnya juga menggelinding menjadi soal sensitif: terungkapnya 185 produk mengandung babi yang diharamkan Islam dan Yahudi.

Mari kita cari daftar ke 185 Produk tersebut, atau mungkin bagi saudara yang sudah menyimpan ke 185 Produk tersebut dapat kiranya berbagi info, Terimakasih
(sumber : vivanews, eramuslim)