Wednesday, October 01, 2008

PESANKAN SAYA TEMPAT DI NERAKA!!!

Tulisan ini dalam suasana merayakan hari fitri yang agung, ditujukan kepada siapa saja yang merasa beriman kepada Allah untuk sekedar bertafakur atas kehidupan kita dikeseharian. Dan, tulisan ini tidak untuk menggurui apalagi kampanye dmendukung RUU Pornografi, sebuah kisah seorang wanita “bule” bersumber dari rumah ilmu Indonesianya mas reza ervani, sorry mas reza kayaknya penting untuk disebarluaskan kali ya….. dan kupotong pada inti tulisan.

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk
tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas
menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan
menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang
memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang
perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai
penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat
pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang
'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan
bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak
baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga
melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak
hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia
ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak
berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!

"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!"

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya
beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang
lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan
dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir
mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun,
tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat
tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si
wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.
Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut
benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan
neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid
serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua
yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu
Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya....
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...
mumpung kesempatan itu masih ada!

Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana? Wallahu a'lam.

Ditulis dalam majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh
Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu,
melainkan Almannar Aljadid/neo- Almannar) , seperti dikutip dalam
http://religiusta. multiply. com/journal/ item/233<http://religiusta. multiply. com/journal/ item/233>
http://www.p3ei. com/index. php?option= com_content& task=view& id=103&Itemid= 1<http://www.p3ei. com/index. php?option= com_content& task=view& id=103&Ite. ..>

No comments: