Tuesday, November 24, 2009
OPERA VAN JAVA
Headline hari ini di semua koran, sama. Persoalan mafia hukum, yang berawal dari kasus pak Bibit-Chandra. Kagak mau kalah, meskipun Kupluk cuman tukang ojek, ngikutin terus berita-beritanya. Luar biasa memang perhatian rakyat atas kasus ini, karena telah membuka tabir yang selama ini sulit sekali disentuh oleh hukum formal.
"Keblinger pegimane, mas kupluk?" tanya mas blangkon bingung. Blangkon memang tidak terlalu peduli dengan kasus ini, ia lebih peduli bagaimana gorengannya laku terjual. Ada banyak mulut yang harus ditanggung setiap harinya.
"pan, elu tau kalo si Anggodo masih kelayaban, kagak dikerangkeng. Enak betul jadi die. Udah nyatut nama presiden, eh yang dicatut tenang bae! Kupluk kayaknya emosional, wajar dong sebab presidennya dicatut untuk urusan mafia hukum.
"yah, mas kupluk ini gimana toh. Wong Pak SBY itu kan baik hati dan nggak sombong!"
"pala lu peyang. Mustinya harga diri pemimpinnya tersinggung, goblok!" kupluk memaki-maki blangkon yang ngebela pak SBY.
"Coba deh elu mikir kendiri. Sekarang nama pak Bibit - Chandra dibersihin, pak Kapolri juga, kagak ketinggalan noh Jaksa Agung. Tapi, pembuat masalahnya kagak ditangkep, oknum polisinya dibiarin tetep ngandang di kepolisian, markusnya tetep jinjing hp di kejaksaan. Nah presiden enteng banget ngomong begono doang!! Kagak ade ketegasan sebagai pemimping....!!! Rungsem deh nih negri!!!! Mendingan perang sekalian, dah!
"ya, jangan begitu toh mas. Kita percayakan saja sama para pejabat negara yang jujur dan berani" Blangkon ngademin.
"yang ade mafia hukum besorak kegirangan, karena presiden kagak berani ngambil tindakan tegas, blangkon..! kupluk noyor kepala blangkon.
Thursday, November 19, 2009
Aku cinta kamu!
Berapa kali Anda mengucapkan kalimat itu kepada istri Anda dalam sehari? Saya jelas tidak bisa menebaknya. Tapi beberapa orang suami atau istri mungkin bertanya: perlukah kata itu diucapkan setiap hari? Apa yang mungkin ‘dilakukan’ kalimat itu, dalam hati seorang istri, bila itu diucapkan seorang suami, pada saat anak ketiganya menangis karena susunya habis? Ada juga anggapan seperti ini, kalimat itu hanya dibutuhkan oleh mereka yang romantis dan sedang jatuh cinta, dan itu biasanya ada sebelum atau pada awal-awal pernikahan. Setelah usia nikah memasuki tahun ketujuh, realita dan rutinitas serta perasaan bahwa kita sudah tua membuat kita tidak membutuhkannya lagi.
Saya juga hampir percaya bahwa romantika itu tidak akan akan bertahan di depan gelombang realitas atau bertahan untuk tetap berjalan bersama usia pernikahan. Tapi kemudian saya menemukan ada satu fitrah yang lekat kuat dalam din manusia bahwa sifat kekanak kanakan —dan tentu dengan segala kebutuhan psikologisnya—tidak akan pernah lenyap sama sekali dan kepribadian seseorang selama apapun usia memakan perasaannya. Kebutuhan anak-anak akan ungkapan ungkapan verbal yang sederhana dan lugas dan ekspresi rasa cinta itu sama-sama dibutuhkan dan tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa yang satu Iebih dibutuhkan dan yang lain.
Perasaan manusia selamanya fluktuatif. Demikian pula semua jenis emosi yang dianggap dalam perasaan kita. Kadar rasa cinta, benci, takut, senangdan semacamnya tidak akan pernah sama dari waktu ke waktu. Tetapi yang mungkin terasa sublim adalah bahwa fluktuasi perasaan itu sering tidak disadari dan tidak terungkap atau disadari tapi tidak terungkap.
Situasi ini kemudian mengantar kepada kenyataan lain. Bahwa setiap kita tidak akan pernah bisa mengetahui dengan pasti perasaan orang lain terhadap dirinya. kita mungkin bisa menangkap itu dan sorotan mata, gerak tubuh dan perlakuan umum, tapi detil perasaan itu tetap tidak tertangkap selama ia tidak diungkap seeara verbal.
Perlukah detail perasaan itu kita ketahui, kalau isyarat isyaratnya sudah terungkap? Mungkin ya mungkin tidak. Tapi yang pasti bahwa kita semua, dan waktu ke waktu, membutuhkan kepastian. Kepastian bahwa kita tidak salah memahami isyarat tersebut. Bukankah kepastian juga yang diminta Nabi Ibrahim ketika beliau ingin menghidupkan dan mematikan?
Dan suasana ketidakpastian itulah biasanya setan memasuki dunia hati kita. Karena salah satu misi besar setan, kata Ibnul Qoyyim al Jauziyyah adalah memisahkan orang yang saling mencintai “Dan mereka belajar dan keduanya sesuatu yang dengannya mereka dapat memisahkan seseorang dan pasangannya.” (QS.2:102)
Dari ‘bab’ inilah ungkapan verbal berupa kata menemukan maknanya. Bahkan sesungguhnya ada begitu banyak kekurangan dalam perbuatan yang beban psikologisnya dapat terkurangi dengan kata. Ketika Anda menolak seorang pengemis karena tidak memiliki sesuatu yang dapat Anda sedekahkan, itu tentu sakit bagi pengemis itu. Tapi Allah menyuruh kita ‘mengurangi’ beban sakit itu dengan kata yang baik. Bukankah “perkataan yang baik lebih baik dan sedekah yang disertai cacian?”
******
Selanjutnya, perhatikan riwayat berikut ini: Suatu ketika seorang sababat duduk bersama Rasulullah saw. Kemudian seorang sahabat yang lain berlalu di depan mereka. Sahabat yang duduk bersama Rasulullah saw. itu berkata kepada Rasulullah saw.
“Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai orang itu.
“Sudahkah engkau menyatakan cintamu padanya?” tanya Rasulullah saw.
“Belum, ya Rasululllah.” kata sahabat itu.
“Pergilah menemui orang itu dan katakan bahwa karena kamu mencintainya,” kata Rasulullah saw
Jika kepada sesama sahabat,saudara atau ikhwah rasa cinta harus diungkapkan secara verbal, dapatkah kita membayangkan, seperti apakah verbalnya ungkapan rasa cinta yang semestinya kita berikan kepada istri kita? Apakah makhluk yang satu itu, yang mendampingi kita lebih banyak dalam saat-saat lelah dan susah dibanding saat-saat suka dan lapang, tidak lebih berhak untuk mendengarkan ungkapan rasa cinta itu?
Sekarang simak kisah Aisyah berikut ini:
Aisyah seringkali bermanja-manja kepada Rasulullah SAW. karena hanya dialah satu—satunya istri beliau yang perawan. Tapi, suatu waktu Aisyah masih bertanya juga kepada Rasulullah saw:
Jika engkau turun di suatu lembah lalu engkau lihat di situ ada rumput yang telah dimakan —oleh gembala lain— dan ada rumput yang belum dimakan, di rumput ,manakah gembalamu engkau suruh makan?”
Maka Rasulullah saw. menjawab,
Tentulah pada rumput yang belum dimakan (gembala lain). (HR. Bukhari).
Apakah Aisyah tidak tahu bahwa Rasulullah saw. sangat dan sangat mencintainya? Tentu saja tahu. Bahkan sangat tahu. Tapi mengapa ia masih harus bertanya dengan ‘metafor’ seperti di atas, dengan menonjolkan keperawanannya sebagai kelebihan yang membuatnya berbeda dan istri-istri Rasulullah saw. lainnya?
Apakah ia ragu? Saya tidak yakin kalau itu dirasakan Aisyah. Ia—dalam konteks hadits tadi— rasanya hanya menginginkan kepastian lebih banyak, peneguhan lebih banyak. Karena kepastian itu, karena peneguhan itu, memberinya nuansa jiwa yang lain; semacam rasa puas — dari waktu ke waktu— bahwa ‘lebih’ dan istri-istri Rasulullah saw yang lain, bahwa ia lebih istimewa.
Di tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang, tidak banyak di antara kita yang sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara ideal. Dan dalam banyak hal kita mungkin perlu untuk lebih ‘tasamuh’ (Toleransi/lapang dada) dalam memandang hubungan ‘hak dan kewajiban’ yang sering kali menandai bentuk hubungan kita secara harfiah. Atau mungkin mengurangi efek psikologis yang ditumbuhkan oleh ketidakmampuan kita memenuhi semua kewajibandengan ‘kata yang baik.
Anda mungkin sering melihat betapa lelahnya istri Anda menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah. Mulai dari memasak, mencuci sampai menjaga dan merawat anak. Kerja berat itu sering kali tidak disertai dengan sarana teknologi yang mungkin dapat memudahkannya. Setan apakah yang telah meyakinkan kita begitu rupa bahwa rnakhluk mulia yang bernama istri saya atau istriAnda tidak butuh ungkapan “1 love,you” karena ia seorang ‘da’iyah’, karena ia seorang ‘mujahidah’ atau karena kita sudah sama-sama tahu, sama-sama paham, atau karena kita sudah sama-sama tua dan karenanya tidak cocok menggunakan cara ‘anak-anak muda’ menyatakan cinta? Setan apakah yang telah membuat kita begitu pelit untuk memberikan sesuatu yang manis walaupun itu hanya ungkapan kata? Setan apakah yang telah membuat kita begitu angkuh untuk mau merendah dan membuka rahasia hati kita yang sesungguhnya dan menyatakannya secara sederhana dan tanpa beban?
Tapi mungkin juga ada situasi begini. Anda mencintai istri Anda. Anda juga tidak terhambat oleh keangkuhan untuk menyatakannya berluang-ulang. Masalahnya hanya satu, Anda tidak biasa melakukan itu. Dan itu membuat Anda kaku.Jika Anda termasuk golongan mi, tulislah pula puisi S Djoko Damono ini dan berikanlah ia kepada istri Anda melalui putera atau puteri terakhir Anda.
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Dikutip dari Buku “Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga”
Oleh Muhammad Anis Matta (Direktur LPI Al Manar Jakarta)
Tuesday, November 10, 2009
Hari Pahlawan : Kita butuh Superhero!!!
Bangsa ini kian miris melihat fenomena yang selama ini rumor, kini terbukti mafia peradilan nyata dan kasat mata. Mafia ini tidak lagi kebal untuk ditindak dan dihakimi. Kita sudah tahu lama soal mafia ini sejak rezim orde baru, namun baru kali ini terbongkar secara gamblang!
Sambil berdiri tegak menikmati panas surya di pagi hari, saya mencoba merenungi apa yang sampaikan seorang teman lewat mimbar upacara memperingati hari pahlawan. Kita memang butuh pahlawan yang superhero, pahlawan yang tidak terbatas pada kata-kata, tetapi terwujud dalam tindakan. Satu kata satu rasa dan penuh keteladanan. Bukan seorang satria peningit seperti dalam kepercayaan orang-orang jawa, tetapi seorang yang mampu menjadi teladan dalam kehidapan bermasyarakat dan berbangsa.
Kriteria sederhana, tidak muluk. Bangsa ini hanya butuh pahlawan yang dapat diteladani tingkah lakunya. Tidak peduli apakah ia berasal dari suku Jawa, Batak, Makasar, Betawi atau Islam. Kristen, Budha atau apalah yang penting ia mampu dan sanggup menjadi teladan. Kehidupannya yang sederhana dan bersahaja, tegas bersikap berani menunjukkan harkat dan martabat dihadapan bangsa lain.
suber gambar : marvelman
Thursday, November 05, 2009
Fenomena Alam Yang Unik
Segala sesuatu memang bisa saja terjadi di Dunia, namun bila sebuah kejadian yang jarang terjadi secara merata di berbagai daerah, maka kejadian yang terjadi tersebut dianggap merupakan sebuah fenomena yang luar biasa.
Berikut adalah beberapa fenomena alama yang luar biasa yang terjadi diberbagai daerah dibelahan bumi, dimana fenomena tersebut tidak terjadi merata diberbagai daerah dibelahan Dunia.
1. Petir Abadi di Venezuela
Petir Catatumbo yang misterius adalah sebuah fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir yang membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang 5 kilometer, setiap 140 - 160 malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali dalam 1 jam itu. Ini hampir bisa disebut ‘badai permanen’. Petir ini mempunyai intensitas 400.000 ampere dan terlihat hingga 400 km jauhnya. Menurut penelitian, petir ini terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari Pegunungan Andes. Petir ini juga dijadikan sebagai navigasi oleh para pelaut.
2. Hujan Ikan di Honduras
The Rain of Fishes (Hujan ikan) ada diceritakan dalam Cerita Rakyat Honduras. Namun, juga terjadi secara nyata di Departamento de Yoro, antara bulan Mei dan Juli. Saksi mengatakan bahwa fenomena ini dimulai dengan awan gelap di langit, diikuti dengan kilat, guntur, angin kencang dan hujan lebat selama 2 - 3 jam. Setelah hujan berhenti, ratusan ikan ditemukan hidup di tanah. Orang mengambil ikan - ikan ini dan memasaknya. Sejak 1998, Festival Hujan Ikan dirayakan setiap tahun di kota Yoro.
3. Kambing yang Memanjat di Maroko
Kambing yang memanjat pohon, hanya dapat ditemukan di Maroko. Kambing ini memanjat pohon karena ingin memakan buah dari Pohon Argan, yang mirip dengan Buah Zaitun. (sori ga ada keterangan lebih lanjut)
4. Hujan Merah di Kerala
Dari 25 Juli sampai 23 September 2001, hujan merah turun di selatan India, Propinsi Kerala. Tidak hanya merah, hujan warna kuning, hijau dan hitam juga dilaporkan terjadi. Pemerintah India menemukan bahwa hujan ini telah “diwarnai” oleh spora dari alga, yang tersebar di udara. Kemudian, awal tahun 2006, Kerala pun menjadi perhatian dunia.
5. Ombak Terpanjang di Brazil
Dua kali dalam setahun, antara Februari dan Maret, air Samudera Atlantik bertumpuk di Sungai Amazon, menciptakan gelombang ombak terpanjang di dunia. Fenomena ini disebabkan oleh arus Samudera Atantik yang memenuhi muara sungai, sehingga menghasilkan ombak setinggi 12 kaki yang dapat berlangsung hingga lebih dari setengah jam.
6. Matahari Hitam di Denmark
Selama musim semi di Denmark, sekitar satu setengah jam sebelum senja, lebih dari 1 juta Sturnus Vulgaris (sejenis burung) berkumpul dari seluruh pelosok untuk bergabung dan membentuk suatu kumpulan yang luar biasa besar di udara. Hinnga membuat langit menjadi terasa gelap. Fenomena ini disebut Black Sun, dan dapat disaksikan di awal musim semi di barat Denmark.
7. Pelangi Api di Idaho
Femonena atmosfer yang dikenal dengan circumhorizon arc atau Fire Rainbow (pelangi api), akan muncul ketika matahari berada tinggi (lebih dari 58 derajat diatas horizon). Cahaya matahari menembus lurus dan menyinari awan cirrus, sehingga menghasilkan semacam lempengan kristal segi enam dan membentuk efek prisma. Sehingga terlihat pelangi yang berbentuk seperti api.
sumber : www.sebuahpemikiran.co.cc
Cukong : Spesies kera sepupu kingkong
"Yah, elu baru nyadar apa?. Coba dah elo pikir, gue nih kerja di salah satu perusahaan otomotif ternama di betawi. tiga bulan pertame, gue jalanin masa percobaan, trus 3 bulan kedue gue baru dikasih surat boleh lanjut, Nah setelah ntu gue dapet perpanjangan sampe satu tahun. Tahun kedua, gue masih nyaman. Eh akhir tahun gue dapet surat pemutusan kerja. Kemaren nih, gue dipanggil lagi .....!!! Jangan-jangan nasib gue kayak yang kemaren setelah 2 tahun diputus kontrak!" keluh kupluk.
"mangkanya mas kupluk, kayak saya saja jadi pedagang. Nyukongin diri sendiri!" timpal blangkon.
"cukong seperti Anggodo bisa ngatur-ngatur negri kita! Jahat amat ntu cukong ye? dengan nada masih jengkel caping ngelempar tuh koran.
"pokoknye nih kita tunggu aja dah mas, drama selanjutnya. apa bapak-bapak polisi berani ngambil keputusan sesuai hati nurani, terutama sih Bapak SBY sebagai presiden harusnya mampu bertindak benar dan cepat...!!!" Blangkon berseloroh sambil mendorong gerobak gorengannya ngeluyur menyusuri gang-gang sempit.
Monday, November 02, 2009
Minum Gahwa di Bunderan HI
"Ente mau kemane, Mat Peci?" teriak Kupluk ngeliat sekelebatan bayangan Peci yang keburu-buru.
"Aye mau minum gohwa di bunderan HI, Pluk! Lu mau ikutan, gue kendirian aje nih?"
"Busyet dah, lu udah gile. Ape elu lagi nyari sensasi Ci?" kupluk keheranan atas niat Mat Peci yang nggak biasa.
"Ni hari mau ade demo di bunderan HI, menentang kriminalisasi KPK. Nah, sebagai rakyat yang peduli atas keadilan dan benci korupsi gue merasa terpanggil buat ngedukung KPK!" kate Peci penuh semangat.
"gue demen nih yang begini. Gue kagak mau dah ketinggalan!" Kupluk ngintilin Mat Peci dari belakang.
"Ini momen penting pluk buat mengaktualisasi diri, kalau rakyat jelata kayak kita nih, bukan lagi rakyat yang gampang dibodoh-bodohin sama koruptor dan oknum-oknum pejabat yang punya kuase"
"Waduh, gaya ngomong elu kayak intelektual aje. Entar kite disono ngapain, Ci?"
"Yah ikutan tereak dong. tereakan kita emang pelan, tapi kao yang terak ribuan bahkan ratusan ribu orang, penguase juga pasti mikir. Apalagi gue denger di jejaring sosial apa ntu namenye ye, pesbuk dah kalo nggak saleh. Banyak yang ngedukung KPK!"
Sambil nyalain motor, Mat Peci terus aje nyerocos soal kasus KPK yang menurut hati nurani dia dikriminalisasi oleh kepolisian. Kepolisian yang merasa tersaingi oleh sepak terjang KPK yang berhasil ngandangin banyak koruptor. Wajar aje begitu, sebab pemerintah udah kliyengan ngadepin koruptor yang susah ditangkep. Kepolisian dan kejaksaan cuman bisa ngegertak doang, karena banyak oknum-oknumnya yang justru kongkalikong sama koruptor.
"kapan minum gohwanya, dong?" tanya kupluk
"gue udah bawa nih di tas. Nih elu pake deh di lengan sebelah kiri" Mat peci ngasih sehelai kain hitam.
Kain hitam sebagai tanda keprihatinan atas kondisi hukum yang carut marut akhir-akhir ini, terutama antara Kepolisian - kejaksaan dengan KPK.