Tuesday, December 23, 2008

Labeobarbus Douronensis (Kranca Bodas) : Ikan Dewa Penuh Mistik

Di Cibulan ada sebuah tempat pariwisata yang objek utamanya adalah kumpulan ikan yang hidup di sebuah kolam. Jumlah tidak banyak sekitar 500-an ekor kata pemandunya. Orang sekitar menyebutnya ikan dewa atau bahasa sundanya kranca Bodas.

kolam ikan yang juga dapat dipakai berenang oleh wisatawan

Lokasi objek kolam Cigugur, Cibulan sekitar 23 km arah utara kota Kuningan, berada tidak jauh dari gunung Ciremai. Oleh karenanya udaranya yang sejuk mendukung perkembangbiakan ikan dewa ini. Bukan Indonesia namanya, kalau keberadaan ikan dewa ini dikait-kaitkan dengan mistis. Masih menurut pemandunya, ikan dewa ini pada malam-malam tertentu naik ke atas kolam dan layaknya orang, ikan ini berenda gurau sambil tidur-tiduran di lantai. Suasana mistis ini didukung oleh kondisi sekitar yang banyak tumbuh pohon-pohon besar seperti beringin yang usianya saya yakin sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun saking besarnya. Disebelah pojok kolam, menurut penduduk sekitar ada petilasan Raja Siliwangi dengan 7 sumurnya. Saat saya melongoknya, suasana mistis bertambah karena ada bau kemenyan dan kuncen yang sedang memandu doa seorang pengunjung yang mungkin menginginkan sesuatu. Musyrik!!!!!

ikan dewa hanya bisa ditangkap dengan cara yang mesra. Wuih....?!!!!

Adanya mitos yang beredar di masyarakat tentang adanya ikan dewa yang tidak boleh dimakan dan yang memakannya akan mati, ikan dewa tidak dapat dipindah misal ke aquarium atau kolam lain dan masih banyak lagi lah mitos-mitos yang sebenarnya bisa saja menyesatkan dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Karena jarang diganggu, ikan tersebut banyak ditemui di beberapa lokasi sekitar Gunung Cireme terutama di telaga-telaga atau mata air yang dikeramatkan.

Ikan-ikan tersebut juga dengan mudah ditemui di beberapa kolam renang alami yang dibangun di sekitar kaki Gunung Cireme. Misalnya, di kolam Darmaloka, Cibulan, Cigugur, Balong Dalem dan Linggarjati.

Bahkan, pengunjung kolam-kolam tersebut dapat menikmati wisata dengan bebas berenang bersama ikan-ikan dewa. Wisatawan domestik sudah jamak bermain-main, memegang, dan memberinya makan dengan menaburkan jagung rebus yang dijajakan di sekitar kolam.

2 comments:

dombred said...

.. lagian jika dinalar secara logika, jika mitos (yg berani makan ikan tsb bisa mati) tsb memang bisa terbukti, bukankah justru akan bisa jadi alternatif bagi orang yg berniat bunuh diri, atau mereka yg menderita sakit parah yg tak sembuh2 tapi tidak mati2 sehingga tersiksa.

dg kata lain, misalnya ada orang putus asa lalu mau bunuh diri ya tangkap aja ikan dewa tsb lalu digoreng trus dimakan. kalo mati ya kebetulan krn niatnya kan emang mau bunuhdiri. kan enak, bunuhdiri sambil makan ikan. :D

dan jika pelakunya tidak mati akan jadi berita yg sensasional krn mematahkan mitos. malah si pelaku mungkin jadi ngetop dan bisa jadi tidak jadi putus asa. meski nanti kalo udah tua akhirnya ya mati juga :D

disamping itu jika org yg makan ikan dewa tsb memang mati, kan matinya enak, ngga sakit krn bunuhdirinya ngga usah minum racun ato lompat dari gedung tinggi, yg pasti sakit skali.

atau utk ngetes mungkin bisa dibuat semacam sayembara bhw siapa yg berani makan ikan dewa tsb diberi uang 5 juta, 10 juta atau lebih.

bagi orang yg sdh kepepet oleh krisis ekonomi tawaran spt itu pasti akan disambut dg antusias. jika ternyata ia tetap hidup, kan enak: sdh hidup dpt duit jutaan pula. jika mati, kan malah bebas dari himpitan krisis ekonomi.

:D

Unknown said...

Kenapa loe ga coba sendiri,,bodoh..