MENGAPA AYAM NYEBRANG JALAN?
KENAPA AYAM MENYEBRANG JALAN?????
Jawaban dari :
*Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan
*PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik
*POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa
*ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam
*KAPTEN JAMES T.KIRK (Star Trek) : karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi
*MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyebrang jalan tanpa mempertanyakan kenapa
*MACHIAVELLI : poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan! siapa yang peduli kenapa! akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu
*FREUD : fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyaman seksual kalian yang tersembunyi
*GEORGE W.BUSH : kami tidak peduli kenapa ayam itu mnyeberang! kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau
melawan kami. tidak ada pihak tengah di sini!
*DARWIN : ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.
*EINSTEIN : Apakah ayam itu meyebrang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri
*NELSON MANDELA : Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyebrang jalan! dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati
*THABO MBEKI : kita harus mencari tau apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan
*MUGABE : Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam2 veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk diseberangi dan punya kemerdekaan untuk
menyeberanginya!
*ISAAC NEWTON : Semua ayam di bumi ini kan menyebrang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.
*SUTIYOSO : itu ayam pasti ingin naik busway
*PROGRAMMER J2EE : Tidak semua ayam dapat menyebrang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyebrangable, ayam2 yg ingin atau bisa
menyebrang d haruskan untuk mengimplementasikan interface nyebrangable, jadi d sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled.
Sumber: dastanbooks.@yahoogroups.com
Friday, August 29, 2008
Mengenal Gaya Belajar Anak
"Orangtua dan guru harus kenal gaya belajar anak secara tepat agar anak tak frustasi karena dinilai"
Tulisan Ozu rapih dan enak dibaca. Di dalam buku catatan sekolahnya banyak sekali simbol atau gambar daripada kata-kata. Kalau mencari buku bacaan, Ozu akan membolak-batik gambarnya atau penggambaran suasana cerita. Jika membaca atau mendengar kata bunga, dia mencatatnya dengan gambar bunga, atau kata "meningkat" akan ditulisnya berupa tanda panah ke atas. Di kelas dia lebih suka kalau guru menerangkan sesuatu dengan gambar. Bagi Ozu segala sesuatu yang ia dengar, harus ditulis kembali dalam satu daftar. Tak jarang dia membuat titian keledai dengan nama yang mudah diingat untuk mengingat pelajaran.
Sedangkan, buku tulis Gladys lebih banyak halaman kosong dan tulisannya tak cukup rapih. Gladys selalu bilang sudah memahami pelajaran dengan baik, jadi tidak perlu ada catatan. Di dalam kelas Gladys selalu aktif bertanya, ia juga dianggap cermat mendengarkan pelajaran. Di rumah Gladys lebih asyik bermain PS dan selalu membaca ulang komik-komik yang dibeli, sampai hafal dialognya la selalu ingat kata-kata yang didengar?nya. Jangan coba-coba berjanji dengan Gladys, pasti akan dikejarnya.
Lain lagi dengan Fani yang selalu mempraktikkan perkataan guru di kelas. Dia paling suka melakukan percobaan. Semua tugas praktik dalam buku pelajaran dengan antusias dikerjakannya sendiri. Fani semangat bertanya hal apa saja yang ingin diketahuinya untuk bisa dilakukan. Dia paling sering membantu bibi memasak. Ibunya mengaku jarang melihat Fani duduk membaca dan menu?lis terus menerus dengan tertib di dalam kamar.
Orangtua harus menyadari bahwa anak memiliki gaya belajar berbeda untuk mengembangkan potensinya. Mari kita bayangkan bahwa potensi anak berada di dalam satu kotak tertutup. Untuk membuka kotak tersebut, diperlukan kunci. Kunci yang dimaksud adalah bagaimana orangtua dapat memahami gaya belajar anak, sehingga tidak perlu merasa cemas kalau melihat anak tampak santai di rumah karena tidak belajar. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Belajar berawal dari rumah! Anak belajar melalui apa yang ia lihat, dengar, dan sentuh. Satu dari tiga saluran inderawi -visual, auditori dan kinestetik- adalah salah satu cara untuk belajar dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar anak adalah persepsi, yaitu bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali lima indera: mendengar, melihat, mengecap, men?cium,dan merasa.Didunia pendidikan, istilah modalitas mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Modalitas visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Modalitas pen?dengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Modalitas kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil. Salah satu tanda mengenali gaya bela?jar seseorang melalui kalimat yang ia gunakan. Tipe visual akan bicara misalnya, " Mama, lihat muka Indri dong jika mau bicara sesuatu." Bu Guru bisa melihat apa yang aku maksudkan barusan?" Sedang?kan, tipe auditori mengatakan, "Mama, dengerin, aku mau cerita:'Tipe kineste?tik cenderung berbicara sangat singkat, bahkan tanpa komentar apapun. Tanpa disadari gaya belajar mempenga?ruhi seseorang memilih tempat duduk. Tipe visual lebih memilih duduk di baris depan. Tipe auditori cenderung duduk di tengah-tengah. Tipe kinestetik, lebih memilih duduk di sebelah kanan, dekat pintu. Mereka akan segera melarikan diri jika merasa tidak perlu mendengarkan. Apa yang bisa dibantu orangtua? Dengan memahami gaya belajar anak berarti akan membuat anak lebih bahagia. Karena respons orangtua terhadap kebutuhan dirinya tepat. Bagi anak dengan gaya belajar kinestetik, maka orangtua atau guru diharap pula aktif bersikap fisik.Anak tak mau buang waktu untuk bicara dan cenderung langsung pada apa yang harus dikerjakan. Anak sangat energik dan selalu nomor satu berdiri di depan barisan. Jika mendengarkan musik, dia bergoyang sesuai irama. Jika diajak jalan-jalan, tangannya mencoba menyen?tuh apa saja. Pilih mainan roda dua, tali lompat, bola, cat air, clan dough. Anak juga suka main drama. Penegakkan disiplin tak cukup hanya verbal, karena tak berpengaruh. Perlu digunakan cara time out. Anak tipe auditori terlihat gemar bicara. Di kelas sering mengganggu anak lain dengan teriakan dan cerita-ceritanya. Anak ini pencinta musik apa saja. Pilih berbagai macam CD dan alat musik main?an. Beri kesempatan sebanyak mungkin untuk bicara, menyanyi, mendengarkan, dan berteriak. Penegakan disiplin cukup dengan kata-kata. Gunakan dialog dan tatap muka untuk menjelaskan masalah yang perlu menjadi perhatiannya.
Anak tipe visual tampak terpaku dalam mengamati sesuatu. Dia penuh rasa ingin tahu terhadap hal baru. Orangtua dapat memberikan kesempatan melalui gambar-gambar. Berbagai perlengkapan seperti papan tulis, krayon, cat air, spidol, gunting clan lem bisa disiapkan untuknyz Termasuk main-an boneka-boneka yang dapat diganti pakaiannya. Disiplin ditegakkan dengan mengacu pada orangtua. Mereka tidak membutuhkan
perkataan panjang lebar, tetapi cukup mencontoh perbuatan orangtua. Hadiah cukup dengan senyum lebar, dan ekspresi orangtua terhadap kegiatan mereka.
Peraturan bagi orang tua :
1. Sadari tipe gaya belajar anak. Tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
2. Sadari tipe gaya belajar diri. Orangtua bisa saja memiliki gaya belajar berbeda dengan anaknya.
3. Penuhi anak dengan kesempatan agar dia berhasil dalam modalitas yang dimilikinya.
4. Disiplin dan beri hadiah sesuai dengan gaya belajarnya.
5. Selalu melihat posisi terbaik yang dimiliki anak untuk dikembangkan.
6. Bantulah anak menggunakan strategi modalitas untuk menguasai berbagai keterampilan clan konsep lainnya.--*
Karakteristik Gaya Belajar
Visual
Gaya, Belajar melalui pengamatan: mengamati peragaan
Membaca, Menyukai deskripsi, sehingga seringkali ditengah-tengah membaca berhenti untuk membayangkan apa yang dibacanya.
Mengeja, Mengenali huruf melalui rangkaian kata yang tertulis
Menulis, Hasil tulisan cenderung baik, terbaca jekas dan rapi.
Ingatan, Ingat muka lupa nama, selalu menulis apa saja.
Imajinasi, Memiliki imajinasi kuat dengan melihat detil dari gambar yang ada.
Distraktibilitas, Lebih mudah terpecah perhatiannya jika ada gambar.
Pemecahan, Menulis semua hal yang dipikirkan dalam suatu daftar.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Jalan-jalan melihat sesuatu yang dapat dilihat.
Respon untuk situasi baru, Melihat sekeliling dengan mengamati struktur.
Emosi, Mudah menangis dan marah, tampil ekspresif
Komunikasi, Tenang tak banyak bicara panjang, tak sabaran mendengar, lebih banyak mengamati.
Penampilan, Rapi, paduan warna senada, dan suka urutan.
Respon terhadap seni, Apresiasi terhadap seni apa saja yang dilihatnya secara mendalam dengan detil dan komponen, daripada karya secara keseluruhan.
Auditori
Gaya, belajar melalui instruksi dari orang lain
Membaca, Menikmati percakapan dan tidak memperdulikan ilustrasi yang ada
Mengeja, Menggunakan pendekatan melalui bunyi kata
Menulis, Hasil tulisan cenderung tipis, seadanya
Ingatan, ingat nama lupa muka,ingatan melaui pengulangan.
Imajinasi, Tak mengutamakan detil, lebih berpikir mengandalkan pendengaran.
Distraktibilitas, Mudah terpecah perhatiannya dengan suara.
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui lisan.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Ngobrol atau bicara sendiri.
Respon untuk situasi baru, Bicara tentang pro dan kontra.
Emosi, Berteriak kalau bahagia, mudah meledak tapi cepat reda, emosi tergambar jelas melalui perubahan besarnya nada suara, dan tinggi rendahnya nada.
Komunikasi, Senang mendengar dan cenderung repetitif dalam menjelaskan.
Penampilan, Tak memperhatikan harmonisasi paduan warna dalam penampilan.
Respon terhadap seni, Lebih memilih musik. Kurang tertarik seni visual, namun siap berdiskusi sebagai karya secara keseluruhan,tidak berbicara secara detil dan komponen yang dilihatnya.
Kinestetik
Gaya, Belajar melalui melakukan sesuatu secara langsung
Membaca, Lebih memiliki bacaan yang sejak awal sudah menunjukkan adanya aksi.
Mengeja, Sulit mengeja sehingga cenderung menulis kata untuk memastikannya
Menulis, Hasil tulisan "nembus" dan ada tekanan kuat pada alat tulis sehingga menjadi sangat jelas terbaca.
Ingatan, Lebih ingat apa yang sudah dilakukan, daripada apa yang baru saja dilihat atau dikatakan.
Imajinasi, Imajinasi tak terlalu penting, lebih mengutamakan tindakan/kegiatan.
Distraktibilitas, Perhatian terpecah melalui pendengaran
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui kegiatan fisik dan aktivitas.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Mencari kegiatan fisik bergerak.
Respon untuk situasi baru, Mencoba segala sesuatu dengan meraba, merasakan dan memanipulasi.
Emosi, Melompat-lompat kalau gembira, memeluk, menepuk, dan gerakan tubuh keseluruhan sebagai luapan emosi.
Komunikasi, Menggunakan gerakan kalau bicara, kurang mampu mendengar dengan baik.
Penampilan, Rapi, namun cepat berantakan karena aktivitas yang dilakukan
Respon terhadap seni, Respons terhadap musik melalui gerakan. Lebih memiliki patung, melukis yang melibatkan aktivitas gerakan.
Judul saya persingkat (kasmadi)
sumber : www.mathe-magics.com/teks DR Reni Akbor Howodi Psi. Fok. Psikologi U1.
Tulisan Ozu rapih dan enak dibaca. Di dalam buku catatan sekolahnya banyak sekali simbol atau gambar daripada kata-kata. Kalau mencari buku bacaan, Ozu akan membolak-batik gambarnya atau penggambaran suasana cerita. Jika membaca atau mendengar kata bunga, dia mencatatnya dengan gambar bunga, atau kata "meningkat" akan ditulisnya berupa tanda panah ke atas. Di kelas dia lebih suka kalau guru menerangkan sesuatu dengan gambar. Bagi Ozu segala sesuatu yang ia dengar, harus ditulis kembali dalam satu daftar. Tak jarang dia membuat titian keledai dengan nama yang mudah diingat untuk mengingat pelajaran.
Sedangkan, buku tulis Gladys lebih banyak halaman kosong dan tulisannya tak cukup rapih. Gladys selalu bilang sudah memahami pelajaran dengan baik, jadi tidak perlu ada catatan. Di dalam kelas Gladys selalu aktif bertanya, ia juga dianggap cermat mendengarkan pelajaran. Di rumah Gladys lebih asyik bermain PS dan selalu membaca ulang komik-komik yang dibeli, sampai hafal dialognya la selalu ingat kata-kata yang didengar?nya. Jangan coba-coba berjanji dengan Gladys, pasti akan dikejarnya.
Lain lagi dengan Fani yang selalu mempraktikkan perkataan guru di kelas. Dia paling suka melakukan percobaan. Semua tugas praktik dalam buku pelajaran dengan antusias dikerjakannya sendiri. Fani semangat bertanya hal apa saja yang ingin diketahuinya untuk bisa dilakukan. Dia paling sering membantu bibi memasak. Ibunya mengaku jarang melihat Fani duduk membaca dan menu?lis terus menerus dengan tertib di dalam kamar.
Orangtua harus menyadari bahwa anak memiliki gaya belajar berbeda untuk mengembangkan potensinya. Mari kita bayangkan bahwa potensi anak berada di dalam satu kotak tertutup. Untuk membuka kotak tersebut, diperlukan kunci. Kunci yang dimaksud adalah bagaimana orangtua dapat memahami gaya belajar anak, sehingga tidak perlu merasa cemas kalau melihat anak tampak santai di rumah karena tidak belajar. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Belajar berawal dari rumah! Anak belajar melalui apa yang ia lihat, dengar, dan sentuh. Satu dari tiga saluran inderawi -visual, auditori dan kinestetik- adalah salah satu cara untuk belajar dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar anak adalah persepsi, yaitu bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali lima indera: mendengar, melihat, mengecap, men?cium,dan merasa.Didunia pendidikan, istilah modalitas mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Modalitas visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Modalitas pen?dengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Modalitas kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil. Salah satu tanda mengenali gaya bela?jar seseorang melalui kalimat yang ia gunakan. Tipe visual akan bicara misalnya, " Mama, lihat muka Indri dong jika mau bicara sesuatu." Bu Guru bisa melihat apa yang aku maksudkan barusan?" Sedang?kan, tipe auditori mengatakan, "Mama, dengerin, aku mau cerita:'Tipe kineste?tik cenderung berbicara sangat singkat, bahkan tanpa komentar apapun. Tanpa disadari gaya belajar mempenga?ruhi seseorang memilih tempat duduk. Tipe visual lebih memilih duduk di baris depan. Tipe auditori cenderung duduk di tengah-tengah. Tipe kinestetik, lebih memilih duduk di sebelah kanan, dekat pintu. Mereka akan segera melarikan diri jika merasa tidak perlu mendengarkan. Apa yang bisa dibantu orangtua? Dengan memahami gaya belajar anak berarti akan membuat anak lebih bahagia. Karena respons orangtua terhadap kebutuhan dirinya tepat. Bagi anak dengan gaya belajar kinestetik, maka orangtua atau guru diharap pula aktif bersikap fisik.Anak tak mau buang waktu untuk bicara dan cenderung langsung pada apa yang harus dikerjakan. Anak sangat energik dan selalu nomor satu berdiri di depan barisan. Jika mendengarkan musik, dia bergoyang sesuai irama. Jika diajak jalan-jalan, tangannya mencoba menyen?tuh apa saja. Pilih mainan roda dua, tali lompat, bola, cat air, clan dough. Anak juga suka main drama. Penegakkan disiplin tak cukup hanya verbal, karena tak berpengaruh. Perlu digunakan cara time out. Anak tipe auditori terlihat gemar bicara. Di kelas sering mengganggu anak lain dengan teriakan dan cerita-ceritanya. Anak ini pencinta musik apa saja. Pilih berbagai macam CD dan alat musik main?an. Beri kesempatan sebanyak mungkin untuk bicara, menyanyi, mendengarkan, dan berteriak. Penegakan disiplin cukup dengan kata-kata. Gunakan dialog dan tatap muka untuk menjelaskan masalah yang perlu menjadi perhatiannya.
Anak tipe visual tampak terpaku dalam mengamati sesuatu. Dia penuh rasa ingin tahu terhadap hal baru. Orangtua dapat memberikan kesempatan melalui gambar-gambar. Berbagai perlengkapan seperti papan tulis, krayon, cat air, spidol, gunting clan lem bisa disiapkan untuknyz Termasuk main-an boneka-boneka yang dapat diganti pakaiannya. Disiplin ditegakkan dengan mengacu pada orangtua. Mereka tidak membutuhkan
perkataan panjang lebar, tetapi cukup mencontoh perbuatan orangtua. Hadiah cukup dengan senyum lebar, dan ekspresi orangtua terhadap kegiatan mereka.
Peraturan bagi orang tua :
1. Sadari tipe gaya belajar anak. Tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
2. Sadari tipe gaya belajar diri. Orangtua bisa saja memiliki gaya belajar berbeda dengan anaknya.
3. Penuhi anak dengan kesempatan agar dia berhasil dalam modalitas yang dimilikinya.
4. Disiplin dan beri hadiah sesuai dengan gaya belajarnya.
5. Selalu melihat posisi terbaik yang dimiliki anak untuk dikembangkan.
6. Bantulah anak menggunakan strategi modalitas untuk menguasai berbagai keterampilan clan konsep lainnya.--*
Karakteristik Gaya Belajar
Visual
Gaya, Belajar melalui pengamatan: mengamati peragaan
Membaca, Menyukai deskripsi, sehingga seringkali ditengah-tengah membaca berhenti untuk membayangkan apa yang dibacanya.
Mengeja, Mengenali huruf melalui rangkaian kata yang tertulis
Menulis, Hasil tulisan cenderung baik, terbaca jekas dan rapi.
Ingatan, Ingat muka lupa nama, selalu menulis apa saja.
Imajinasi, Memiliki imajinasi kuat dengan melihat detil dari gambar yang ada.
Distraktibilitas, Lebih mudah terpecah perhatiannya jika ada gambar.
Pemecahan, Menulis semua hal yang dipikirkan dalam suatu daftar.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Jalan-jalan melihat sesuatu yang dapat dilihat.
Respon untuk situasi baru, Melihat sekeliling dengan mengamati struktur.
Emosi, Mudah menangis dan marah, tampil ekspresif
Komunikasi, Tenang tak banyak bicara panjang, tak sabaran mendengar, lebih banyak mengamati.
Penampilan, Rapi, paduan warna senada, dan suka urutan.
Respon terhadap seni, Apresiasi terhadap seni apa saja yang dilihatnya secara mendalam dengan detil dan komponen, daripada karya secara keseluruhan.
Auditori
Gaya, belajar melalui instruksi dari orang lain
Membaca, Menikmati percakapan dan tidak memperdulikan ilustrasi yang ada
Mengeja, Menggunakan pendekatan melalui bunyi kata
Menulis, Hasil tulisan cenderung tipis, seadanya
Ingatan, ingat nama lupa muka,ingatan melaui pengulangan.
Imajinasi, Tak mengutamakan detil, lebih berpikir mengandalkan pendengaran.
Distraktibilitas, Mudah terpecah perhatiannya dengan suara.
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui lisan.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Ngobrol atau bicara sendiri.
Respon untuk situasi baru, Bicara tentang pro dan kontra.
Emosi, Berteriak kalau bahagia, mudah meledak tapi cepat reda, emosi tergambar jelas melalui perubahan besarnya nada suara, dan tinggi rendahnya nada.
Komunikasi, Senang mendengar dan cenderung repetitif dalam menjelaskan.
Penampilan, Tak memperhatikan harmonisasi paduan warna dalam penampilan.
Respon terhadap seni, Lebih memilih musik. Kurang tertarik seni visual, namun siap berdiskusi sebagai karya secara keseluruhan,tidak berbicara secara detil dan komponen yang dilihatnya.
Kinestetik
Gaya, Belajar melalui melakukan sesuatu secara langsung
Membaca, Lebih memiliki bacaan yang sejak awal sudah menunjukkan adanya aksi.
Mengeja, Sulit mengeja sehingga cenderung menulis kata untuk memastikannya
Menulis, Hasil tulisan "nembus" dan ada tekanan kuat pada alat tulis sehingga menjadi sangat jelas terbaca.
Ingatan, Lebih ingat apa yang sudah dilakukan, daripada apa yang baru saja dilihat atau dikatakan.
Imajinasi, Imajinasi tak terlalu penting, lebih mengutamakan tindakan/kegiatan.
Distraktibilitas, Perhatian terpecah melalui pendengaran
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui kegiatan fisik dan aktivitas.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Mencari kegiatan fisik bergerak.
Respon untuk situasi baru, Mencoba segala sesuatu dengan meraba, merasakan dan memanipulasi.
Emosi, Melompat-lompat kalau gembira, memeluk, menepuk, dan gerakan tubuh keseluruhan sebagai luapan emosi.
Komunikasi, Menggunakan gerakan kalau bicara, kurang mampu mendengar dengan baik.
Penampilan, Rapi, namun cepat berantakan karena aktivitas yang dilakukan
Respon terhadap seni, Respons terhadap musik melalui gerakan. Lebih memiliki patung, melukis yang melibatkan aktivitas gerakan.
Judul saya persingkat (kasmadi)
sumber : www.mathe-magics.com/teks DR Reni Akbor Howodi Psi. Fok. Psikologi U1.
Thursday, August 28, 2008
Mendadak Shalih
Mestinya aku sadar bahwa ketaatan tidak bisa bersifat dadakan
Tapi apa lacur aku memang pembangkang yang kurang ajar, selalu saja memanfaatkan waktu senggangku untuk berselingkuh dengan iblis, meski kutahu ia adalah musuh besarku. Memang, mestinya aku sadar sesadar-sadarnya bahwa ketaatan tidak bisa bersifat dadakan.
Setahun lalu akupun begitu, menjelang ramadhan kali ini aku coba melakukan hal yang sama, yakni berusaha untuk kembali padaMu. Meskipun kujuga tahu Engkau yang Maha Mengampuni selalu membuka tanganMu lebar-lebar untuk menerima kehadiranku di bulan yang penuh ampunanMu. Mestinya aku sadar memang, bahwa taat tidak bisa bersifat dadakan.
Ya Allah, Penguasa jiwaku, maka aku mohon kehadiranku di ramadhan kali ini bukan yang terakhir. Juga bukan hanya sekedar taat satu bulan, tapi jagalah imanku padaMu dalam bimbinganMu, agar tak ada lagi taat dadakan.
Tapi apa lacur aku memang pembangkang yang kurang ajar, selalu saja memanfaatkan waktu senggangku untuk berselingkuh dengan iblis, meski kutahu ia adalah musuh besarku. Memang, mestinya aku sadar sesadar-sadarnya bahwa ketaatan tidak bisa bersifat dadakan.
Setahun lalu akupun begitu, menjelang ramadhan kali ini aku coba melakukan hal yang sama, yakni berusaha untuk kembali padaMu. Meskipun kujuga tahu Engkau yang Maha Mengampuni selalu membuka tanganMu lebar-lebar untuk menerima kehadiranku di bulan yang penuh ampunanMu. Mestinya aku sadar memang, bahwa taat tidak bisa bersifat dadakan.
Ya Allah, Penguasa jiwaku, maka aku mohon kehadiranku di ramadhan kali ini bukan yang terakhir. Juga bukan hanya sekedar taat satu bulan, tapi jagalah imanku padaMu dalam bimbinganMu, agar tak ada lagi taat dadakan.
Kejujuran Lelaki
Suatu hari ada seorang penebang kayu yang kehilangan kapaknya yang terjatuh kesungai. Dia pun menangis karena ia tidak dapat memberikan nafkah untuk keluarganya.
Dia pun berdo’a kepada Tuhan,
Tak lama kemudian, Tuhan pun mengirimkan malaikatNya. Sang Malaikat berkata : “Mengapa kamu menangis?”
Si penebang kayu sambil terisak menceritakan bahwa kapak sebagai sumber penghasilan satu-satunya
telah jatuh kesungai.
Setelah mendengar cerita penebang kayu, Malaikat tsb menghilang dan muncul kembali membawa kapak
emas. “Apakah ini kapakmu?” “Bukan, Tuan “
Lalu Malaikat itu menghilang dan muncul kembali membawa kapak perak. “Apakah ini kapakmu?” “Bukan, Tuan” Lalu Malaikat mengeluarkan sebuah kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata
besi “Apakah ini kapakmu?” “Ya, Tuan, benar ini kapak saya”
Malaikat itu kemudian berkata “Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu” Lelaki itu sangat bersyukur
dan pulang dengan gembira.
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut. Lagi, si
penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Tuhan kembali mengutus Malaikat yang dulu.
“Mengapa kamu menangis?” “Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Malaikat” Lalu Malaikat menghilang kedalam sungai dan muncul kembali dengan membawa Jennifer
Lopez “Apakah ini istrimu?” “Ya, Dewa”
Lalu Malaikat tersebut kemudian marah dan berkata
“Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu? “
Lelaki itu dengan takut dan gemetar berkata, “Tuan, seandainya saya tadi menjawab tidak, Tuan akan kembali dengan membawa Britney Spears atau lainnya, dan jika saat itu saya juga menjawab tidak, Tuan akan kembali membawa istri saya yang asli, dan jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan
ketiganya untuk menjadi istri saya. Saya ini orang miskin Tuan, tidak mungkinsaya bisa membahagiakan tiga orang istri…”
Sang Malaikat pun tertawa
KESIMPULAN:
Lelaki berbohong itu
demi kebahagiaan orang lain…
HA.. HA.. HA..
Kiriman dari seorang teman dengan sedikit modifikasi
sumber : milis rumah ilmu indonesia
Dia pun berdo’a kepada Tuhan,
Tak lama kemudian, Tuhan pun mengirimkan malaikatNya. Sang Malaikat berkata : “Mengapa kamu menangis?”
Si penebang kayu sambil terisak menceritakan bahwa kapak sebagai sumber penghasilan satu-satunya
telah jatuh kesungai.
Setelah mendengar cerita penebang kayu, Malaikat tsb menghilang dan muncul kembali membawa kapak
emas. “Apakah ini kapakmu?” “Bukan, Tuan “
Lalu Malaikat itu menghilang dan muncul kembali membawa kapak perak. “Apakah ini kapakmu?” “Bukan, Tuan” Lalu Malaikat mengeluarkan sebuah kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata
besi “Apakah ini kapakmu?” “Ya, Tuan, benar ini kapak saya”
Malaikat itu kemudian berkata “Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu” Lelaki itu sangat bersyukur
dan pulang dengan gembira.
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut. Lagi, si
penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Tuhan kembali mengutus Malaikat yang dulu.
“Mengapa kamu menangis?” “Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Malaikat” Lalu Malaikat menghilang kedalam sungai dan muncul kembali dengan membawa Jennifer
Lopez “Apakah ini istrimu?” “Ya, Dewa”
Lalu Malaikat tersebut kemudian marah dan berkata
“Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu? “
Lelaki itu dengan takut dan gemetar berkata, “Tuan, seandainya saya tadi menjawab tidak, Tuan akan kembali dengan membawa Britney Spears atau lainnya, dan jika saat itu saya juga menjawab tidak, Tuan akan kembali membawa istri saya yang asli, dan jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan
ketiganya untuk menjadi istri saya. Saya ini orang miskin Tuan, tidak mungkinsaya bisa membahagiakan tiga orang istri…”
Sang Malaikat pun tertawa
KESIMPULAN:
Lelaki berbohong itu
demi kebahagiaan orang lain…
HA.. HA.. HA..
Kiriman dari seorang teman dengan sedikit modifikasi
sumber : milis rumah ilmu indonesia
Thursday, August 21, 2008
Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup
Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju
Makah....... , aku bertanya pada Ibu, Ibu adalah pemilik Maknah Tour
Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di
bulan July 2007 yang lalu.
'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?
( Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah). Dan Ibu, memberikan
Tausyiahnya.
Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah.
Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah.
Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'
Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.
'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.
'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas
terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.
Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih
memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan
Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat
nanti'.
Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih
melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya
Allah.......
Ibu melanjutkan,
Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*
Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan
panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' .
Hamba yang satu mendapatkan
kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang
tidak merencanakan, ternyata akan pergi,
ada yang memang merencanakan dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan
'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab
panggilan Allah yang ke dua.
Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab,
meskipun panggilan itu halus sekali.
Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanal lah...... .saya datang
menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan..
...Alhamdulill ah...
'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah* KEMATIAN*.
Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung,
dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan
gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu ,
manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan
hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah
balasannya.. ...'
** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada
Allah
karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya
makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat
menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... ....Aku
menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ **
*Huraisy*
*Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang
bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini
dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa
yang kau cari?'
Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang.'
Pertama, orang yang meninggalkan sholat
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.'*
sampaikan pesanan ini biarpun 1 ayat.. Wallahualam*
(SUMBER : wanita-muslimah@ yahoogroups. com)
Makah....... , aku bertanya pada Ibu, Ibu adalah pemilik Maknah Tour
Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di
bulan July 2007 yang lalu.
'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?
( Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah). Dan Ibu, memberikan
Tausyiahnya.
Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah.
Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah.
Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'
Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.
'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.
'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas
terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.
Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih
memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan
Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat
nanti'.
Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih
melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya
Allah.......
Ibu melanjutkan,
Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*
Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan
panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' .
Hamba yang satu mendapatkan
kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang
tidak merencanakan, ternyata akan pergi,
ada yang memang merencanakan dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan
'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab
panggilan Allah yang ke dua.
Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab,
meskipun panggilan itu halus sekali.
Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanal lah...... .saya datang
menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan..
...Alhamdulill ah...
'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah* KEMATIAN*.
Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung,
dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan
gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu ,
manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan
hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah
balasannya.. ...'
** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada
Allah
karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya
makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat
menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... ....Aku
menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ **
*Huraisy*
*Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang
bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini
dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa
yang kau cari?'
Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang.'
Pertama, orang yang meninggalkan sholat
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.'*
sampaikan pesanan ini biarpun 1 ayat.. Wallahualam*
(SUMBER : wanita-muslimah@ yahoogroups. com)
Tuesday, August 19, 2008
TOKO KEBAHAGIAAN
Seorang muda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang bijak dan bertanya, ''Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk memperoleh kebahagiaan?'' Orang bijak itu memandang si anak muda kemudian menjawab, ''Kira-kira sepuluh tahun.''
Mendengar hal itu anak muda tadi terkejut, ''Begitu lama,?'' tanyanya tak percaya. ''Tidak,'' kata si orang bijak, ''Saya keliru. Engkau membutuhkan 20 tahun.'' Anak muda itu bertambah bingung. ''Mengapa Guru lipatkan dua,?'' tanyanya keheranan.Orang bijak kemudian berkata, ''Coba pikirkan, dalam hal ini mungkin engkaumembutuhkan 30 tahun.''
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika membaca cerita di atas?Tahukah Anda mengapa semakin banyak orang muda itu bertanya, semakin lama pula waktu yang diperlukannya untuk mencapai kebahagiaan?
Lantas, bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan? Kebahagiaan hanya akan dicapai kalau kita mau melakukan pencarian ke dalam. Namun, itu semua tidak dapat kita peroleh dengan cuma-cuma. Kita harus mau membayar harganya.
Agar lebih mudah kita akan menggunakan analogi sebuah toko. Nama toko itu adalah ''Toko Kebahagiaan.'' Di sana tidak ada barang yang bernama''kebahagiaan'' karena ''kebahagiaan'' itu sendiri tidak dijual. Namun, toko ini menjual semua barang yang merupakan unsur-unsur pembangun kebahagiaan, antara lain: kesabaran, keikhlasan, rasa syukur, kasih sayang, kejujuran, kepasrahan, dan rela memaafkan. Inilah ''barang-barang'' yang kita perlukan untuk mencapai kebahagiaan.
Tetapi, berbeda dari toko biasa, toko ini tidak menjual produk jadi. Yang dijual di sini adalah benih. Jadi, kalau kita tertarik untuk membeli''kesabaran'', kita hanya akan mendapatkan ''benih kesabaran.'' Karena itu,segera setelah pulang ke rumah kita harus berusaha keras untuk menumbuhkan benih tersebut sampai ia menghasilkan buah kesabaran.
Setiap benih yang kita beli di toko tersebut mengandung sejumlah persoalan yang harus kita pecahkan. Hanya bila kita mampu memecahkan persoalan tersebut, kita akan menuai buahnya. Benih yang dijual di toko itu juga bermacam-macam tingkatannya.''kesabaran tingkat 1,'' misalnya, berarti menghadapi kemacetan lalu lintas,atau pengemudi bus yang ugal-ugalan. ''Kesabaran tingkat 2'' berarti menghadapi atasan yang sewenang-wenang, atau kawan yang suka mencela. ''Kesabarantingkat 3'', misalnya, adalah menghadapi anak kita yang terkena autisme.
Menu yang lain misalnya ''bersyukur.'' ''Bersyukur tingkat 1'' adalah bersyukur di kala senang, sementara ''bersyukur tingkat 2'' adalah bersyukur dikala susah. ''Kejujuran tingkat 1,'' misalnya, kejujuran dalam kondisi biasa,sementara ''kejujuran tingkat 2'' adalah kejujuran dalam kondisi terancam.Inilah sebagian produk yang dapat dibeli di ''Toko Kebahagiaan''.
Setiap produk yang dijual di toko tersebut berbeda-beda harganya sesuai dengan kualitas karakter yang ditimbulkannya. Yang termahal ternyata adalah''kesabaran'' karena kesabaran ini merupakan bahan baku dari segala macam produk yang dijual di sana.
Seorang filsuf Thomas Paine pernah mengatakan, ''Apa yang kita perolehdengan terlalu mudah pasti kurang kita hargai. Hanya harga yang mahallah yang memberi nilai kepada segalanya. Tuhan tahu bagaimana memasang harga yang tepatpada barang-barangnya.''
Dengan cara pandang seperti ini kita akan menghadapi masalah secara berbeda. Kita akan bersahabat dengan masalah. Kita pun akan menyambut setiap masalah yang ada dengan penuh kegembiraan karena dalam setiap masalah senantiasa terkandung ''obat dan vitamin'' yang sangat kita butuhkan.
Dengan demikian kita akan ''berterima kasih'' kepada orang-orang yang telah menyusahkan Anda karena mereka memang ''diutus'' untuk membantu Anda. Pengemudi yang ugal-ugalan, teman yang usil, atasan yang sewenang-wenang adalah peluang untuk membentuk kesabaran. Penghasilan yang pas-pasan adalah peluang untuk menumbuhkan rasa syukur. Suasana yang ribut dan gaduh adalah peluang untuk menumbuhkan konsentrasi. Orang-orang yang tak tahu berterima kasih adalah peluang untuk menumbuhkan perasaan kasih tanpa syarat. Orang-orang yang menyakiti kita adalah peluang untuk menumbuhkan kualitas rela memaafkan.
So, memandang suatu permaalahan dari sudut pandang yang berbeda dan selalu berpikiran positif terhadap segala hal merupakan salah satu kunsi dari kebahagiaan.
Sebagai penutup marilah kita renungkan ungkapan berikut ini:
''Aku memohon kekuatan, dan Tuhan memberiku kesulitan-kesulitan untuk membuatku kuat. Aku memohon kebijaksanaan, dan Tuhan memberiku masalah untuk diselesaikan. Aku memohon kemakmuran, dan Tuhan memberiku tubuh dan otak untuk bekerja. Aku memohon keberanian, dan Tuhan memberiku berbagai bahaya untuk ku atasi. Aku memohon cinta, dan Tuhan memberiku orang-orang yang bermasalah untuk ku tolong. Aku mohon berkah dan Tuhan memberiku berbagai kesempatan. Aku tidak memperoleh apapun yang aku inginkan, tetapi aku mendapatkan apapun yang aku butuhkan.''
RAHMADSYAH
Certified Master NLP Practitioner
www.trainer- tcc.blogspot. com
Mendengar hal itu anak muda tadi terkejut, ''Begitu lama,?'' tanyanya tak percaya. ''Tidak,'' kata si orang bijak, ''Saya keliru. Engkau membutuhkan 20 tahun.'' Anak muda itu bertambah bingung. ''Mengapa Guru lipatkan dua,?'' tanyanya keheranan.Orang bijak kemudian berkata, ''Coba pikirkan, dalam hal ini mungkin engkaumembutuhkan 30 tahun.''
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika membaca cerita di atas?Tahukah Anda mengapa semakin banyak orang muda itu bertanya, semakin lama pula waktu yang diperlukannya untuk mencapai kebahagiaan?
Lantas, bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan? Kebahagiaan hanya akan dicapai kalau kita mau melakukan pencarian ke dalam. Namun, itu semua tidak dapat kita peroleh dengan cuma-cuma. Kita harus mau membayar harganya.
Agar lebih mudah kita akan menggunakan analogi sebuah toko. Nama toko itu adalah ''Toko Kebahagiaan.'' Di sana tidak ada barang yang bernama''kebahagiaan'' karena ''kebahagiaan'' itu sendiri tidak dijual. Namun, toko ini menjual semua barang yang merupakan unsur-unsur pembangun kebahagiaan, antara lain: kesabaran, keikhlasan, rasa syukur, kasih sayang, kejujuran, kepasrahan, dan rela memaafkan. Inilah ''barang-barang'' yang kita perlukan untuk mencapai kebahagiaan.
Tetapi, berbeda dari toko biasa, toko ini tidak menjual produk jadi. Yang dijual di sini adalah benih. Jadi, kalau kita tertarik untuk membeli''kesabaran'', kita hanya akan mendapatkan ''benih kesabaran.'' Karena itu,segera setelah pulang ke rumah kita harus berusaha keras untuk menumbuhkan benih tersebut sampai ia menghasilkan buah kesabaran.
Setiap benih yang kita beli di toko tersebut mengandung sejumlah persoalan yang harus kita pecahkan. Hanya bila kita mampu memecahkan persoalan tersebut, kita akan menuai buahnya. Benih yang dijual di toko itu juga bermacam-macam tingkatannya.''kesabaran tingkat 1,'' misalnya, berarti menghadapi kemacetan lalu lintas,atau pengemudi bus yang ugal-ugalan. ''Kesabaran tingkat 2'' berarti menghadapi atasan yang sewenang-wenang, atau kawan yang suka mencela. ''Kesabarantingkat 3'', misalnya, adalah menghadapi anak kita yang terkena autisme.
Menu yang lain misalnya ''bersyukur.'' ''Bersyukur tingkat 1'' adalah bersyukur di kala senang, sementara ''bersyukur tingkat 2'' adalah bersyukur dikala susah. ''Kejujuran tingkat 1,'' misalnya, kejujuran dalam kondisi biasa,sementara ''kejujuran tingkat 2'' adalah kejujuran dalam kondisi terancam.Inilah sebagian produk yang dapat dibeli di ''Toko Kebahagiaan''.
Setiap produk yang dijual di toko tersebut berbeda-beda harganya sesuai dengan kualitas karakter yang ditimbulkannya. Yang termahal ternyata adalah''kesabaran'' karena kesabaran ini merupakan bahan baku dari segala macam produk yang dijual di sana.
Seorang filsuf Thomas Paine pernah mengatakan, ''Apa yang kita perolehdengan terlalu mudah pasti kurang kita hargai. Hanya harga yang mahallah yang memberi nilai kepada segalanya. Tuhan tahu bagaimana memasang harga yang tepatpada barang-barangnya.''
Dengan cara pandang seperti ini kita akan menghadapi masalah secara berbeda. Kita akan bersahabat dengan masalah. Kita pun akan menyambut setiap masalah yang ada dengan penuh kegembiraan karena dalam setiap masalah senantiasa terkandung ''obat dan vitamin'' yang sangat kita butuhkan.
Dengan demikian kita akan ''berterima kasih'' kepada orang-orang yang telah menyusahkan Anda karena mereka memang ''diutus'' untuk membantu Anda. Pengemudi yang ugal-ugalan, teman yang usil, atasan yang sewenang-wenang adalah peluang untuk membentuk kesabaran. Penghasilan yang pas-pasan adalah peluang untuk menumbuhkan rasa syukur. Suasana yang ribut dan gaduh adalah peluang untuk menumbuhkan konsentrasi. Orang-orang yang tak tahu berterima kasih adalah peluang untuk menumbuhkan perasaan kasih tanpa syarat. Orang-orang yang menyakiti kita adalah peluang untuk menumbuhkan kualitas rela memaafkan.
So, memandang suatu permaalahan dari sudut pandang yang berbeda dan selalu berpikiran positif terhadap segala hal merupakan salah satu kunsi dari kebahagiaan.
Sebagai penutup marilah kita renungkan ungkapan berikut ini:
''Aku memohon kekuatan, dan Tuhan memberiku kesulitan-kesulitan untuk membuatku kuat. Aku memohon kebijaksanaan, dan Tuhan memberiku masalah untuk diselesaikan. Aku memohon kemakmuran, dan Tuhan memberiku tubuh dan otak untuk bekerja. Aku memohon keberanian, dan Tuhan memberiku berbagai bahaya untuk ku atasi. Aku memohon cinta, dan Tuhan memberiku orang-orang yang bermasalah untuk ku tolong. Aku mohon berkah dan Tuhan memberiku berbagai kesempatan. Aku tidak memperoleh apapun yang aku inginkan, tetapi aku mendapatkan apapun yang aku butuhkan.''
RAHMADSYAH
Certified Master NLP Practitioner
www.trainer- tcc.blogspot. com
Thursday, August 14, 2008
Bocornya Dokemen CIA
Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), bocor ketangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:
Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA (intelnya lupa nama bos sendiri)
Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan “Uang Damai”. Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bulé), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parker selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta XXXX untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas tentara. Nah, XXXX ini juga tentara.
Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.
Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamén, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum di’kir’. Nah, itu
pertanda buruk. Setiap kali ‘kir’, berapa duit yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.
Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di lalui “Rudal Kuning” yang ditembakkan penduduk setempat dari “Flying helicopter” alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meléng sedikit saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak
orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan meléng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.
Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1×24 jam dan harus izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.
Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak usah menyerang Indonesia.
www.mapconsultan.wordpress.com
Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:
Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA (intelnya lupa nama bos sendiri)
Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan “Uang Damai”. Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bulé), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parker selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta XXXX untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas tentara. Nah, XXXX ini juga tentara.
Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.
Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamén, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum di’kir’. Nah, itu
pertanda buruk. Setiap kali ‘kir’, berapa duit yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.
Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di lalui “Rudal Kuning” yang ditembakkan penduduk setempat dari “Flying helicopter” alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meléng sedikit saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak
orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan meléng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.
Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1×24 jam dan harus izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.
Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak usah menyerang Indonesia.
www.mapconsultan.wordpress.com
Monday, August 11, 2008
Menjaga Lidah
Entah mengapa rasanya mulut ini mudah sekali berkomentar. Apa yang dilihat, didengar, dirasa, rasa-rasanya amat menggelitik, sehingga dengan disadari atau tidak, terlontar kata kata yang begitu mungil dan ringan diucapkan tapi begitu besar dan berat dampak dunia akheratnya.
Bahkan celetukan spontan selain bisa memperlihatkan kualitas kepribadian kita juga bisa menentukan nasib baik kita atau sebaliknya.
Kalau tak berhati-hati, komentar kita bisa melukai hati orang lain, karena yang bersangkutan bisa merasa dihina atau dipermalukan atau merasa diejek, (walau kita tak bermaksud buruk) namun begitulah, celoteh iseng kadang bagai pisau yang mengiris, menyakiti dan membuat luka, tentu seperti yang kita tahu sakit hati akan menimbulkan benih kebencian, benci menggiring kepada dengki dan permusuhan, memiliki musuh berarti mempersempit kehidupan kita serta memersiapkan ranjau yang akan mencelakakan diri.
Komentar juga bisa menandakan kufur nikmat, yang bisa menghapus nikmat yang ada dan menutup pintu pemberian Alloh lainnya yaitu ketika lontaran kata spontan hanya berupa keluh kesah, kekecewaan, cemoohan terhadap keadaan, atau menggerutu penuh kekesalan, padahal semua nikmat dari Alloh tak ada yang mengecewakan, jikalau disyukuri niscaya akan sangat terasa kenikmatannya dan tentu akan mengundang perbagai karunia lainya sesuai dengan janji-Nya.
Komentar juga akan memperlihatkan kebodohan kita, yaitu ketika kita gemar mengomentari segala hal agar kita nampak serba tahu dan dianggap pintar, padahal jelas sekali orang yang pandai akan sangat berhati-hatidalam ucapannya, lebih banyak diamnya dan tak sungkan untuk mengakuiketidak tahuannya, serta tak malu dianggap bodoh, sebetulnya hanyaorang yang bodoh sungguhan yang sok pintar dan sok tahu.
Dan berkomentar spontan yang mengerikan adalah ketika, ucapannya penuh dengan riya, takabur, ujub, penyakit hati yang membinasakan, komentar yang sering menceritakan amalnya sendiri dengan tujuan dipuji, pamer jasa dan kebaikan, berarti efektif akan menghanguskan pahala yang dikumpulkannya.
Komentar yang selalu merendahkan orang lain, plus mencemooh orang yang menasehati serta menolak orang yang mengkritik akan termasuk ke dalam komentar ciri orang yang sombong alias takabbur, seperti fir'aun, abu jahal, abu lahab, yaitu kelompok orang yang terhina dan terkutuk justru karena kesombongannya. Juga ujub yaitu komentar takjub kepada diri sendiri yang membuat diri ingin tampak paling super dalam segala hal, akan menunjukan dengan meyakinkan bahwa memang dirinya paling kurang dalam hal apapun,
Oleh karena itu, menahan diri untuk tidak mudah berkomentar adalah pintu keselamatan. Komentar dari hasil perenungan yang dalam, pengamatan yang seksama, berpikir yang jernih, kehati-hatian serta ketulusan niat yang mengiringi kesungguhan untuk membawa manfaat dari setiap kata yang terucap, ditambah rasa takut kepada Alloh yang Maha Mendengar dan yang akan menuntut pertanggungjawaban dari setiap kalimat, akan menjadikan komentar kita menjadi mutiara yang indah dan berharga, tidak hanya bagi yang berucap namun juga bagi yang menyimak, tak pula hanya untuk dunia namun bisa pula menjadi bekal pulang diakherat kelak. Insya-Allah.
sebuah tulisan teman yang sempat menyinggung hati : Haris Satriawan
Bahkan celetukan spontan selain bisa memperlihatkan kualitas kepribadian kita juga bisa menentukan nasib baik kita atau sebaliknya.
Kalau tak berhati-hati, komentar kita bisa melukai hati orang lain, karena yang bersangkutan bisa merasa dihina atau dipermalukan atau merasa diejek, (walau kita tak bermaksud buruk) namun begitulah, celoteh iseng kadang bagai pisau yang mengiris, menyakiti dan membuat luka, tentu seperti yang kita tahu sakit hati akan menimbulkan benih kebencian, benci menggiring kepada dengki dan permusuhan, memiliki musuh berarti mempersempit kehidupan kita serta memersiapkan ranjau yang akan mencelakakan diri.
Komentar juga bisa menandakan kufur nikmat, yang bisa menghapus nikmat yang ada dan menutup pintu pemberian Alloh lainnya yaitu ketika lontaran kata spontan hanya berupa keluh kesah, kekecewaan, cemoohan terhadap keadaan, atau menggerutu penuh kekesalan, padahal semua nikmat dari Alloh tak ada yang mengecewakan, jikalau disyukuri niscaya akan sangat terasa kenikmatannya dan tentu akan mengundang perbagai karunia lainya sesuai dengan janji-Nya.
Komentar juga akan memperlihatkan kebodohan kita, yaitu ketika kita gemar mengomentari segala hal agar kita nampak serba tahu dan dianggap pintar, padahal jelas sekali orang yang pandai akan sangat berhati-hatidalam ucapannya, lebih banyak diamnya dan tak sungkan untuk mengakuiketidak tahuannya, serta tak malu dianggap bodoh, sebetulnya hanyaorang yang bodoh sungguhan yang sok pintar dan sok tahu.
Dan berkomentar spontan yang mengerikan adalah ketika, ucapannya penuh dengan riya, takabur, ujub, penyakit hati yang membinasakan, komentar yang sering menceritakan amalnya sendiri dengan tujuan dipuji, pamer jasa dan kebaikan, berarti efektif akan menghanguskan pahala yang dikumpulkannya.
Komentar yang selalu merendahkan orang lain, plus mencemooh orang yang menasehati serta menolak orang yang mengkritik akan termasuk ke dalam komentar ciri orang yang sombong alias takabbur, seperti fir'aun, abu jahal, abu lahab, yaitu kelompok orang yang terhina dan terkutuk justru karena kesombongannya. Juga ujub yaitu komentar takjub kepada diri sendiri yang membuat diri ingin tampak paling super dalam segala hal, akan menunjukan dengan meyakinkan bahwa memang dirinya paling kurang dalam hal apapun,
Oleh karena itu, menahan diri untuk tidak mudah berkomentar adalah pintu keselamatan. Komentar dari hasil perenungan yang dalam, pengamatan yang seksama, berpikir yang jernih, kehati-hatian serta ketulusan niat yang mengiringi kesungguhan untuk membawa manfaat dari setiap kata yang terucap, ditambah rasa takut kepada Alloh yang Maha Mendengar dan yang akan menuntut pertanggungjawaban dari setiap kalimat, akan menjadikan komentar kita menjadi mutiara yang indah dan berharga, tidak hanya bagi yang berucap namun juga bagi yang menyimak, tak pula hanya untuk dunia namun bisa pula menjadi bekal pulang diakherat kelak. Insya-Allah.
sebuah tulisan teman yang sempat menyinggung hati : Haris Satriawan
Friday, August 08, 2008
Kehebatan Lelaki Sejati
“Tuanku, engkau boleh berjalan di atas air!” murid-muridnya berkata dengan penuh kekaguman kepada Bayazid Al-Busthami. “Itu bukan apa-apa. Sepotong kayu juga boleh,” Bayazid menjawab. “Tapi engkau juga terbang di angkasa.” “Demikian juga burung-burung itu,” tunjuk Bayazid ke langit. “Engkau juga mampu bepergian ke Ka’bah dalam semalam.” “Setiap pengelana yang kuat pun akan mampu pergi dari India ke Demavand dalam waktu satu malam,” jawab Bayazid. “Kalau begitu, apa kehebatan seorang lelaki sejati?” murid-muridnya ingin tahu. “Lelaki sejati,” jawab Bayazid, “adalah mereka yang mampu melekatkan hatinya tidak kepada sesuatu pun selain Tuhan.”
id.shvoong.com
id.shvoong.com
Apa kabar Tuhan?
apa kabar Tuhan, Rabbi Izzati
tergeletak jiwaku tak mampu bangkit dari segala rasa yang menggelayuti keimananku padaMu, wahai yang Maha Empunya nyawaku. Kukunyah sudah sgala tulisan torehan abstrak para sufi yang tak mampu kucerna. Dalam kesenyapan hati, kubermohon agar kusering bersua dalam obrolan kita tempo hari. Namun sulit kuraih waktu yang kau hampiri disudut malam sekedar melepas kerinduan yang terpendam.
Tuhan apa kabarMu hari ini? sunggguh kuminta waktuMu sebentar saja sekejapan mata, agar kudapat bersolek untuk menemuimu jika saatnya menjelang. Biar pakaianku yang lusuh kusetrika dulu dengan wewangianMu.
Sunggu apa kabarMu hari ini Tuhanku, Rabbi Izzati? Aku rindu dalam kegamanganku. Boleh aku bertamu kerumahMu diketinggian muliaMu hari ini? Meski kutahu pakaianku lusuh, kakiku penuh lumpur dan mataku belekan belum tersentuh wudhu?
Apa kabar Ya Rahman?
tergeletak jiwaku tak mampu bangkit dari segala rasa yang menggelayuti keimananku padaMu, wahai yang Maha Empunya nyawaku. Kukunyah sudah sgala tulisan torehan abstrak para sufi yang tak mampu kucerna. Dalam kesenyapan hati, kubermohon agar kusering bersua dalam obrolan kita tempo hari. Namun sulit kuraih waktu yang kau hampiri disudut malam sekedar melepas kerinduan yang terpendam.
Tuhan apa kabarMu hari ini? sunggguh kuminta waktuMu sebentar saja sekejapan mata, agar kudapat bersolek untuk menemuimu jika saatnya menjelang. Biar pakaianku yang lusuh kusetrika dulu dengan wewangianMu.
Sunggu apa kabarMu hari ini Tuhanku, Rabbi Izzati? Aku rindu dalam kegamanganku. Boleh aku bertamu kerumahMu diketinggian muliaMu hari ini? Meski kutahu pakaianku lusuh, kakiku penuh lumpur dan mataku belekan belum tersentuh wudhu?
Apa kabar Ya Rahman?
Subscribe to:
Posts (Atom)