apa kabar Tuhan, Rabbi Izzati
tergeletak jiwaku tak mampu bangkit dari segala rasa yang menggelayuti keimananku padaMu, wahai yang Maha Empunya nyawaku. Kukunyah sudah sgala tulisan torehan abstrak para sufi yang tak mampu kucerna. Dalam kesenyapan hati, kubermohon agar kusering bersua dalam obrolan kita tempo hari. Namun sulit kuraih waktu yang kau hampiri disudut malam sekedar melepas kerinduan yang terpendam.
Tuhan apa kabarMu hari ini? sunggguh kuminta waktuMu sebentar saja sekejapan mata, agar kudapat bersolek untuk menemuimu jika saatnya menjelang. Biar pakaianku yang lusuh kusetrika dulu dengan wewangianMu.
Sunggu apa kabarMu hari ini Tuhanku, Rabbi Izzati? Aku rindu dalam kegamanganku. Boleh aku bertamu kerumahMu diketinggian muliaMu hari ini? Meski kutahu pakaianku lusuh, kakiku penuh lumpur dan mataku belekan belum tersentuh wudhu?
Apa kabar Ya Rahman?
No comments:
Post a Comment