Friday, November 21, 2008

Catatan Kecil : Hari Guru Nasional


Bahwa guru menjadi sosok yang teramat penting bagi perjalanan hidup manusia, kita sudah sangat maklum, bahkan teramat maklum. Dalam perjalanan kehidupannya, manusia tdiak akan pernah lepas dari peran seorang guru baik secara formal maupun informal. Begitupun perjalanan bangsa ini baik pra kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan hingga saat ini. Guru menjadi sosok yang teramat penting untuk dilupakan oleh bangsa ini. Pameo yang mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa-jasa para pahlawannya masih sangat relevan. Bahkan sepanjang masa.

Baiklah, kita tidak perlu lagi mengedapankan dan membesar-besarkan peran guru bagi bangsa ini. Karena sejatinya, masyarakat pun sudah sadar bahwa guru teramat penting perannya. Kini, sebagai bangsa, masyarakat terutama pemerintah perlu berkerjasama secara harmonis untuk kepentingan pendidikan bangsa ini.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kesejahteraan (baca : gaji) guru Indonesia sangat rendah dibandingkan negara tetangga, Malaysia misalnya. Belum lagi sikap masyarakat dalam memandang profesi guru. Masyarakat kita terutama di kota-kota besar meski belum ada penelitian yang valid atau mungkin belum dilakukan, kita (masyarakat) mernedahkan profesi guru. Jadi tidaklah mengherankan sebagian dari generasi ini, kalau ditanya soal cita-cita jarang sekali yang mau menjadi guru. Sebagian dari sikap guru semakin merendahkan martabatnya sendiri karena terkontaminasi oleh paham materialisme, sehingga wajar jika ada oknum guru yang mati-matian menolak mengajar di desa-desa terpencil. Selain karena gaji yang rendah, kepedulian pemerintah yang kurang, juga tuntuan hidup yang tinggi. Segudang permasalahan dihadapi guru membuat kerjanya tidak maksimal.

Pemerintah sebagai regulator, sudah selayaknya tidak ragu lagi menetapkan kebijakan yang mendukung pendidikan. Annggaran 20 % sedapat mungkin tidak dikorup, lenyap ditengah jalan atau diada-adakan proyek pendidikan sehingga tujuan APBN dalam bidang pendidikan juga menjadi tidak maksimal penggunaannya.

Bahwa kesejahteraan guru menjadi pemicu tingkat kemajuan pendidikan anak bangsa ini kita sudah maklum. Terlepas dari permasalahan tersebut, profesi guru adalah panggilan jiwa. Kalau seseorang sudah bertekad menjadi guru, maka persoalan kesejahteraan bukan penghalang untuk tetap mencerdaskan bangsa ini.

Tetap optimis, selamat hari guru....

No comments: