Wednesday, January 07, 2009

Tour de Cirebon Episode 2

Berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton kasepuhan Cirebon adalah sasaran selanjutnya dalam wisata kali ini. Melongok peninggalan yang sangat penting dari puzzle sejarah nusantara, khususnya Indonesia dan penyebaran islam di Indonesia.

Keraton yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati sekitar tahun 1430 (sebenarnya ini perluasan, bukan istana yang awal) kini seperti tidak terurus. Kesan kumuh, kotor dan jorok seolah
menutup kemegahannya. Namun demikian, masih ada sudut-sudut yang terasa menebarkan aura keistimewaan. Seandainya pemerintah daerah dan pusat mempunyai kepedulian yang tinggi atas keberadaan keraton ini, wah ...... tentu keraton ini akan terawat dengan baik.

Saat akan memasuki halaman istana kita akan melalui pintu gerbang yang kanan-kirinya terdapat oranmen keramik yang menempel di dinding. Keramik tersebut pemberian dari negeri Tiongkok. Pada bagian halaman lain, terdapat pendopo-pendopo baik untuk Raja, panglima perang, pemuka agama dan sekedar tempat untuk melihat-lihat sekitar pada saat itu.

Masuk lebih dalam, ada dua patung singa ditengah bunderan. Entah melambangkan apa, yang pasti mempunyai makna.
Untuk melihat bagian terdalam istana, kita akan melewati pintu yang dibuat dengan cara direndam diair untuk mengukur kualitas kayu. Namanya dibacem.

Sebuah karya klasik yang mengagumkan, pemerintah perlu memberikan blackinnovationawards dengan perhatian yang serius akan kelestarian istana ini.
Halaman Istana Kasepuhan





Ruang Dalam Istana


Di lokasi ini terdapat beberapa ruang (bangsal tepatnya) untuk pertemuan pembesar istana, selain singgasana raja, juga terdapat replika selendang yang katanya berjumlah sembilan, melambangkan jumlah walisongo. Ornamen-ornamen yang menakjubkan adalah tentang kisah 25 rasul dilukiskan di atas keramik, selain kisah hubungan kesultanan Cirebon dengan kerajaan-kerajaan lain baik Nusantara maupun benua lain.




Tamansari yang tak terawat



Black in News : gambar di atas menunjukkan tempat bermain keluarga keraton pada masa jayanya. Kini taman bermain tersebut seperti tempat penghuni makhluk halus ssaking sudah tidak terawatnya. Disebelah taman sari terdapat sumur agung sebagai sumber air. Sumur agung bagi masyarakat sekitar dianggap sumur keramat yang airnya tidak pernah surut, sebagai air pembawa rizky. Siapa saja yang menggunakannya kata kuncennya akan mendapat rizky atau keinginannya. Musyrik lagi deh......


















1 comment:

johan said...

saya turut prihatin atas kondisinya.