Liburan kali ini nyaba Monas. Sebagai lambang Jakarta, malah salah satu simbol negara, Monas menjadi penting banget. Liburan kali ini bener-bener nyaba monas dan wah tumpah ruah. Tetirah yang nggak disengaja, malah keterusan sampai sore. Nyaman juga Monas sekarang, meskipun masih saja ada pedagang asongan yang ngumper dan nyempit-nyempitin pejalan kaki terutama di tangga masuk keluar monas.
Kini Monas sudah tertata apik, ditambah ornamen-ornamen eksternal di pagar pembatas monumen berupa relief-relief. Taman-taman yang indah dan terawat dengan baik. Oya, kini sudah ada kereta wisata yang berfungsi sebagai antar jemput wisatawan yang berkunjung dari dan ke pintu masuk monas. HTM monas untuk anak-anak sebesar Rp. 1.500 dan dewasa Rp. 3.000 diluar HTM untuk menuju puncak monumen. Monas mempunyai ketinggian 132 meter dengan puncaknya berhias emas.
Kereta wisata sebagai moda transport antar jemput wisatawan
Relief-relief yang menjadi pembatas monumen dengan halaman terluar Monas
beberapa diorama yang telah diperbaharui dan ditata dengan apik.
Tidak lagi didominasi oleh peran Orde Baru
Relief-relief yang menjadi pembatas monumen dengan halaman terluar Monas
beberapa diorama yang telah diperbaharui dan ditata dengan apik.
Tidak lagi didominasi oleh peran Orde Baru
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas. (sumber : kumpulan.info)
Monas akan terasa lebih indah apabila di malam hari. Air mancur yang bisa berjoget sesuai irama musik yang diperdengarkan. Selamat datang ke Monas .....!!!
No comments:
Post a Comment