Wednesday, August 26, 2009

Bangsa Kasihan : Malaysia !

Ciri khas sebuah bangsa selain teritorial adalah budaya. Jati diri bangsa tidak terlepas dari kekuatan budayanya. Budaya sebagai kekuatan dan ciri non fisik sebuah bangsa menjadi penting karena didalamnya terdapat banyak ornamen aturan sosial. ornamen-ornamen inilah yang mengukuhkan mental bangsa.

Bangsa indonesia, meskipun setelah dasawarsa ini terpuruk secara ekonomi tetaplah kokoh sebagai negara maupun bangsa. Keberhasilan menahan gempuran krisis sosial dan ekonomi yang mendera tiada henti, tidak menyurutkan mental juang bangsa ini. Keterpurukan bukanlah hal yang mesti ditakuti, justru menjdi cemeti yang melecut harga diri. Bangsa ini telah menunjukkan prestasinya lewat demokrasi yang relatif jujur dan terhormat, kebebasan berpendapat dan berekspresi yang longgar juga trelah mengantarkan negeri ini menjadi salah satu kampiun demokrasi.

Sebagai akibat dari kelonggaran berekspresi, bangsa ini telah banyak menghasilkan industri kreatifitas yang berujung pada kemandirian sebagai bangsa. Mental juang ini tidak perlu diragukan lagi.

Nah, sisi inilah yang tidak dipunyai negeri serumpun Malaysia. Maka, dengan mudahnya sebagian masyarakat malaysia mencari identitas diri sebagai bangsa. Tidak heran, kalau ada
budaya hasil karya rakyat Indonesia diaku-aku sebagai budaya lokalnya. Jelas, Malaysia adalah turunan melayu yang nenek moyangnya adalah orang-orang sumatera barat dan bugis. Budaya Melayu sebenarnya juga tinggi, namun mengapa Malaysia harus bersusah payah mengakui budaya orang bangsa lain sebagai budaya lokalnya? Bangsa Malaysia sendiri yang harus menjawabnya!

Hal ini sebagai bukti, bahwa Malaysia adalah kumpulan orang-orang yang tidak kreatif dan sangat permisif. Sebagian bahkan semua milik orang maunya diakui sebagai miliknya tanpa pandang bulu dan berfikir panjang. Ciri-ciri Autis ..... !!

Monday, August 24, 2009

Pasir Sarongge .....





Wednesday, July 22, 2009

Andai Kau Tahu .....

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu mendayu..merayu...kepada-NYA Tuhan yang satu

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………

tentu sholatmu kau kerjakan di awal waktu sholat yang dikerjakan...sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu...bersatu memperhamba diri menghadap Rabbul Jalil... menangisi kecurangan janji "innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam]


andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………

tidak akan kau sia siakan walau sesaat yang berlalu setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja di setiap kesempatan juga masa yang terluang alunan Al-Quran bakal kau dendang...bakal kau syairkan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………
tentu malammu engkau sibukkan dengan
bertarawih...berqiamullail...bertahajjud...
mengadu...merintih...meminta belas kasih "sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………
tentu dirimu tak akan melupakan mereka yang tersayang mari kita meriahkan Ramadhan kita buru...kita cari...suatu malam idaman yang lebih baik dari seribu bulan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir………
tentu engkau bakal menyediakan batin dan zahir mempersiap diri...rohani dan jasmani menanti-nanti jemputan Izrail di kiri dan kanan ...lorong-lorong ridha Ar-Rahman



Duhai Ilahi....


andai ini Ramadhan terakhir buat kami……… jadikanlah ia Ramadhan paling berarti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMu Ya Ilahi semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

Namun teman...tak akan ada manusia yang bakal mengetahui apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi dirinya yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah berusaha...bersedia...meminta belas-NYA


andai mungkin ini Ramadhan terakhir buat kita Maafkan semua kesalahan yang pernah aku lakukan ………..


" MARHABAN YAA RAMADHAN "
by : aditya kurniawan (facebooker)

Friday, July 03, 2009

BANGSA KASIHAN

by : kahlil gibran

kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak mereka tenun sendiri
makan roti dari gandum yang tidak mereka panen sendiri
dan minum anggur yang tidak mereka perah sendiri

kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah

kasihan bangsa yang mengabaikan nafsu dalam mimpi-mimpinya saat tidur sementara menyerah saat bangun

kasihan bangsa yang tak pernah angkat suara kecuali: sedang berjalan di atas kuburan Tak sesumbar kecuali di reruntuhan. Dan tak memberontak kecuali saat lehernya sudah di antara pedang dan landasan

kasihan bangsa yang negarawannya srigala, filsufnya gentong nasi, senimannya tukang tambal dan tukang tiru

kasihan bangsa yang menyambut penguasa baru dengan terompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya duntuk menyambut penguasa baru lainnya dengan terompet lagi

kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung-hitung tahun-tahun berlalu dan kuatnya masih dalam gendongan

kasihan bangsa yang terpecah-pecah dan masing-masing pecahan menganggap dirinya sebagai bangsa

Thursday, June 18, 2009

Sejumlah Nilai UN Kosong Gaya Kepemimpinan CEO Indonesia

Rabu, 17 Juni 2009 | 04:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Ratusan siswa SMA dari beberapa daerah
didapati memperoleh nilai hasil ujian nasional kosong pada
sejumlah mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia dan
Biologi. Pengumuman kelulusan pun terpaksa ditunda akibat
persoalan yang diduga dipicu kesalahan pemindaian ini.

Kondisi ini salah satunya terjadi di Provinsi Jawa Barat.
Dua siswa asal SMAN 9 Kota Bandung mendapatkan nilai kosong
(tertulis strip) pada pelajaran Bahasa Indonesia. Di dalam
daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang diterima
pihak sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, keduanya
mendapat tulisan ”Tidak Lulus” UN.

Didampingi pengurus Federasi Guru Independen Indonesia(FGII),
Wakil Kepala Sekolah SMAN 9 Kota Bandung Iwan Hermawan hari
Selasa (16/6) mendatangi Kantor Pusat Penilaian Pendidikan
Puspendik) Depdiknas untuk mengklarifikasi hal itu. Upaya
mereka ini tidak ditanggapi. Para guru ini diminta membawa
surat pengantar dari dinas pendidikan setempat untuk bisa
mendapat penjelasan dari Puspendik.

Sebagai guru, ia heran mengapa nilai UN bisa kosong. Padahal,
kedua siswa ini diketahui—dan dibuktikan melalui berita acara
hadir saat UN Bahasa Indonesia yang berlangsung Senin (20/4).
”Baru tahun ini terjadi hal seperti ini, nilai bisa kosong.
Ini adalah dampak buruk pengelolaan pemindaian UN tahun ini,”
ucap Ketua FGII Jabar Ahmad Taufan mencoba mencari penyebab.

Dihubungi terpisah di Bandung, Kepala Dinas Pendidikan(Disdik)
Provinsi Jabar Wahyudin Zarkasyi membenarkan persoalan tidak
munculnya nilai sejumlah mata pelajaran di UN SMA. Berdasar
penelusuran pihaknya, diketahui sedikitnya sekitar 250 siswa
di seluruh Jabar mengalami ini.

Meskipun DKHUN telah dikirim ke sejumlah SMA kemarin, Disdik
Jabar mengimbau sekolah tidak buru-buru mengumumkan kelulusan
siswa. Sebab, saat ini pihaknya tengah melakukan validasi
terhadap nilai UN yang kosong ini. ”Kami telah meminta UPI
(Universitas Pendidikan Indonesia) untuk menyerahkan LJHUN
(lembar jawaban hasil UN) asli. Ini akan kami kirim supaya
di-scanning ulang oleh Puspendik,” ucapnya.

*Kelalaian sistemik*

Siswa yang nilai UN-nya kosong ini diketahui paling banyak
terjadi di SMAN 1 Bogor. ”Sebanyak 140 siswa nilai Biologinya
tidak ada. Yang kami herankan, kok bisa sebanyak itu yang
terjadi?” ucap Otji S Wiharyadi, Kepala Bidang Pendidikan
Menengah Tinggi Disdik Provinsi Jabar.

Ia mengatakan, berbeda dengan tahun lalu, mulai 2009 proses
pemindaian UN SMA dilakukan perguruan tinggi, bukan lagi
oleh Disdik Provinsi.

Koordinator Education Forum Suparman mengatakan, terlepas
dari kemungkinan akibat kesalahan pemindaian, Badan
Standar Nasional Pendidikan dan Puspendik mesti bertanggung
jawab dalam kasus nilai kosong ini.

”Ini sebuah kesalahan fatal. Kelalaian sistemik yang
mengakibatkan siswa tidak lulus. Percuma bicara kecurangan,
tetapi tidak ada antisipasi sehingga kelalaian-kelalaian
teknis macam ini muncul. Siswa yang akhirnya dirugikan,”
ucapnya. (JON)

sumber : reporter milist

Wednesday, June 10, 2009

Kejaksaan Diservis RS. OMNI

Kejaksaan Akui Diservis RS Omni "Karena uang jaksa

tidak banyak," kata Jasman Pandjaitan, Kepala Pusat

Penerangan Hukum Kejaksaan Agung.

RS.Omni International Alam Sutera, Tangerang,Banten,
diduga memberikan layanan cek kesehatan gratis

kepada seluruh pegawai Kejaksaan Negeri Tangerang.

Slamet Yuwono, pengacara Prita Mulyasari, penulis

*e-mail* yang mengeluhkan buruknya layanan RSOmni,

mengaku menemukan surat pengumuman tersebut di

Kejaksaan Negeri Tangerang.

"Tanya saja ke Jaksa Agung Muda Pengawas. Kalau

dibantah, kami punya bukti surat pengumuman dengan

stempel Kajari," ujar Slamet setelah bertemu dengan
juru bicara Kejaksaan Agung, Jasman Panjaitan,

di Kejaksaan kemarin. Slamet menyebutkan,

layanan gratis yang diadakan pada 18 Mei 2009 itu

berupa *medical checkup* dan *pap smear*.

Pernyataan serupa diungkapkan suami Prita, Andri
Nugroho.

Kemarin Prita Mulyasari, terdakwa dugaan

pencemaran nama baik RS Omni yang sempat ditahan

oleh Kejaksaan Negeri Tangerang, meminta

perlindungan hukum kepada Jaksa Agung Hendarman

Supandji. Permintaan itu disampaikan lewat Andri,

suaminya, dan Slamet Yuwono, kuasa hukumnya.

Namun, Hendarman tak bisa menemui sehingga

keduanya diterima oleh Jasman.


Berdasarkan surat pengumuman itu, Slamet

melanjutkan, pihaknya meminta Indonesian

Corruption Watch dan Komisi Pemberantasan

Korupsi melakukan investigasi terhadap perkara

yang menjerat kliennya. "Kami masih godok
konsep-konsep pengajuan gugatan perdata dan

pidana. Dalam hal ini (termasuk) gugatan pidana

menyangkut dugaan malpraktek," kata Slamet.

Saat dimintai konfirmasi, Jasman mengakui

adanya layanan pemeriksaan kesehatan gratis

itu. Menurut dia, program tersebut merupakan

bakti sosial


"Karena uang jaksa tidak banyak. Kalau mau

periksa, ya, periksa saja," kata dia di

kantornya kemarin. "Ini betul-betul

dimaksudkan sebagai bakti sosial buat jaksa."

Jasman menambahkan, program tersebut baru

sebatas ide dan belum ada yang
memanfaatkan. "Fasilitas itu baru diberikan

dan masih dalam bentuk ide. Jadi, saya

bilang, itu bakti sosial," kata Jasman.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Pengawasan

Hamzah Tadja menyatakan pihaknya akan

menyelidiki kebenaran informasi adanya

layanan kesehatan gratis oleh Rumah Sakit

Omni tersebut. "Kalau memang benar ada,

saya akan tanya mengapa mereka mau

menerima," kata Hamzah di kantornya, Jumat

pekan lalu. "Jaksa tak boleh menerima itu."

Risma Situmorang, pengacara RS Omni,

membantah adanya layanan pemeriksaan
kesehatan gratis untuk Kejaksaan Negeri

Tangerang. "Tak ada fasilitas khusus itu,"

kata Risma ketika dihubungi *Tempo*

kemarin.

Menurut dia, fasilitas kesehatan yang

diberikan kliennya merupakan fasilitas
yang diberikan kepada semua pegawai

negeri sipil di Tangerang. Syaratnya,
mereka memiliki kartu Askes (Asuransi

Kesehatan). "Kalau tak ada Akses, tak
bisa," kata Risma.


sumber : reporter milis

Tuesday, June 09, 2009

Ujian Nasional Ulang : Ketidakkonsistenan Pemerintah

by kasmadi

Sebagai warga dunia pendidikan, agak bingung juga dengan kebijakan sporadis yang dikeluarkan pemerintah melalui BSNP : Ujian Nasional Ulang. Sebuah kebijakan yang amat membingungkan tersebut menjadi antiklimaks dari proses yang "berdarah-darah" bagi civitas pendidikan. Guru, murid dan orang tua murid mungkin bertanya-tanya, ada apa gerangan?

Ujian Nasional yang yang sudah berlangsung telah melalui proses panjang dan meletihkan bagi semua pihak yang terlibat langsung di dalamnya. Terlepas dari peristiwa accidental seperti kecurangan, lembar jawaban yang tidak dapat diproses atau mungkin kesalahan cetak soal, sepatutnya Ujian Nasional tidak perlu ada pengulangan. Prosedur yang biasa dan formal adalah Ujian Nasional Utama dan Ujian Nasional Susulan. Kalaupun terjadi kecurangan dalam prosesnya, maka tindakan yang harus diambil adalah menyelidiki kecurangan tersebut dan menindaklanjuti melalui proses hukum. Bukan mengulang! Hal ini menghancurkan kredibilitas pemangku kebijakan dalam hal ini DIKNAS.

Entah persoalan apa yang terjadi sampai ada pengulangan Ujian Nasional? Sebagai guru, tulisan ini bisa saja mewakili sikap guru lainnya yang setuju tidak diulangnya Ujian Nasional. Kalaupun ada sekolah yang 100% tidak lulus, artinya memang proses pembelajaran di sekolah tersebut yang gagal. Apa artinya, pemerintah ngotot ada Ujian Nasional kalau pada akhirnya ada kebijakan yang kontraproduktif tersebut.

Biarkan seleksi alam yang berlaku, sebagai sarana pembelajaran untuk semuanya. Bahwa ketidaklulusan seseorang pada ujian adalah proses alami jika dilakukan dengan benar. Kebocoran Ujian Nasional yang terjadi selama Ujian Nasional dilaksanakan rasanya bukan rahasia lagi. Meskipun kita menutup-nutupi kebobrokan tersebut, padahal masyarakat sudah sangat paham terjadi kecurangan tersebut. Perlu ditindak lanjuti adalah bagaimana meminmalisir kecurangan tersebut dengan menanamkan sikap jujur, mandiri dan bertanggung jawab kepada anak didik. Selain itu perlu juga dikurangi sikap yang menuntut anak harus lulus dengan nilai tinggi apapun caranya kepada masyarakat terutama orang tua murid. Tidak ada lagi penekanan para pejabat di daerah kepada kepala sekolah bahwa sekolahnya wajib 100% lulus.

Demikian sara hati dari seorang guru yang miris atas nasib pendidikan Indonesia. Semoga pendidikan tidak selalu teracuni kebijakan-kebijakan yang menambah keterpurukan mutu keluaran sekolah di Indonesia.