Wednesday, January 23, 2008

Street Marketing

Anda orang yang latah? Jika ya, maka bisa jadi Anda merupakan sosok yang cukup menarik untuk diberi hadiah seporsi soto. Anda tidak menolak, bukan? Kenapa harus soto? Anda pernah mendengar soto gebrak? Nama yang menarik bukan?

Soto gebrak merupakan merek sebuah warung soto yang terletak di kawasan Tebet. Bagi saya, ia memberikan contoh bagaimana pemasaran tidak hanya untuk perusahaan besar. Warung soto, yang gedungnya tidak semegah gedung di kawasan segitiga emas, juga secara sadar atau tidak menerapkan konsep pemasaran.

Kenapa dikatakan soto gebrak? Karena setiap kali Anda memesan seporsi soto, maka peramu soto akan dengan cekatan menggebrakkan sebotol kecap. Dan, terjadilah kehebohan. Bagi orang yang latah, mendengar gebrakan tersebut pasti langsung akan terkejut dan mengeluarkan kata-kata lucu hasil kelatahan tersebut.

Berada di dalam warung soto gebrak sambil menikmati seporsi soto yang nikmat ditemani dengan panasnya suasana warung tentu cukup menarik. Tetapi, yang jauh lebih menarik tentu ''pengalaman'' yang dialami selama berada dalam warung tersebut, terutama menikmati gebrakan sang koki yang menimbulkan berbagai celotehan kelatahan para pengunjung.

Apa yang kita nikmati bukan soto saja, tetapi sebuah pengalaman gratis dan menyenangkan. Kita pasti akan tertawa menikmati kelatahan rekan sesama pengunjung yang terkejut. Ini merupakan sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan pernah kita nikmati di warung lain atau bahkan hotel berbintang sekalipun.

Apa yang kita nikmati bukan hanya lezatnya seporsi soto, tetapi ''bumbu-bumbu'' di balik itu yang justru sangat mengesankan. Kita dapat mengeluarkan senyum simpul atau mungkin tertawa terbahak-bahak karena keterkejutan pengunjung akibat gebrakan sang koki soto. Pengalaman ini akan lebih menarik bila sang pengunjung baru datang untuk pertama kalinya. Dijamin bakal heboh.

Sebuah pengalaman yang diciptakan oleh keterkejutan dan kelatahan pengunjung lainnya tentu akan memberikan sebuah memorable experience. Meskipun menikmati soto ditemani dengan terik panas matahari, kita tetap akan selalu tersenyum.

Street marketing ala soto gebrak menunjukkan bahwa berjualan soto tidak sekedar berjualan rasa yang enak plus murah. Soto dengan cita rasa yang enak dapat dengan gampang kita jumpai di mana-mana. Cita rasa yang nikmat memang memberikan kepuasan kepada kita semua.

Tetapi, dengan persaingan yang semakin ketat selama ini, kepuasan konsumen saja tidaklah cukup. Soto gebrak tidak sekadar menjual sotonya yang enak, tetapi juga memberikan suasana yang menyenangkan dan pengalaman berkesan. Inilah wujud implementasi experiential marketing yang akhir-akhir ini bak kacang goreng sering didengungkan para pakar pemasaran.

Experiential marketing ala soto gebrak menunjukkan bagaimana menciptakan suatu produk yang tidak hanya menawarkan manfaat fungsional, yaitu lezatnya si soto. Tetapi, juga manfaat emosional yang justru bukan diciptakan oleh si penjual soto, melainkan pengalaman yang kita nikmati dari rekan sesama pengunjung. Pengalaman dari keterkejutan dan kelatahan sesama pembeli soto yang akan membuat kita selalu teringat dan tersenyum meskipun kita sudah beranjak dari warung tersebut.

Street marketing atau pemasaran ala jalanan seperti ini merupakan sebuah contoh penerapan konsep pemasaran yang tanpa harus menempuh mata kuliah pemasaran terlebih dahulu. Pemasaran tidak harus diterapkan di perusahaan besar. Soto gebrak memberikan contoh bagaimana usaha kecil dan menengah dapat menggunakan pemasaran sebagai cara untuk tampil beda di tengah banyaknya soto-soto berseliweran seantero Jakarta.

Oleh: Sumardy, Business Analyst, Corporate & Strategy Practice, MarkPlus&Co

No comments: