Iklan menjadi sarapan pagi, makan siang, cemilan dikala senggang dan makan penutup saat rembulan mengajak keperaduan. Iklan juga menjadi pendongkrak naiknya omzet penjualan setiap perusahaan. Eh, iklan juga lho yang bikin gaji kita jadi tambah tebal, jangan lupa dua setengah persennya, buat dhuafa......
Yang jadi pokok persoalan bukan peran iklan sebagai salah satu faktor pendongkrak penjualan atau jumlah produksi. Tetapi iklan sabagi trik untuk menarik minat naluri konsumtif setiap insan, itulah masalahnya. Sah-sah saja jika setiap produk diiklankan dengan berbagai trik, asalkan benar adanya.
Pernah denger, lihat atau dengan mata kepala sendiri presentasi sales memamerkan kelebihan produknya?Selalu saja yang baik-baik kan, dan yang buruknya diumpetin. Slogan-slogan yang menjebak pembeli, ...... Jujurkah? Bagaimana pandangan Islam terhadap iklan-iklan yang ternyata masuk kategori "penipuan" seperti itu.
Biar nyahooooo, rasain aja deh beli produk gue...., yang penting laku soal kualitas, tipuan iklan itu gaya kapitalis......
Ada yang bisa kasih penjelasan?
No comments:
Post a Comment