ufuk sinar mentari
menggiringku dalam lompatan kala
berabad dalam bayangan
pelupuk mataku yang semakin buram senja
selalu saja kuteteskan
air mata yang tak bening lagi
saat-saat mengingatmu
dalam senyapnya sunyi
dalam kesedusedanan
kulafalkan elok anggun kharismamu
kenapa kusemakin jauh
menjauh dari senyummu
sulit sekali untuk berada dalam bingkai pelukanmu
ya, rasul salam alika
dari pemujimu yang penuh debu
No comments:
Post a Comment