Monday, March 16, 2009

Melewati Pagi

Pagi ini menjadi pagi yang tak biasa. Matahari masih memicingkan matanya saat saya berangkat dengan dilepas senyum si kecil khadijah. Selepas subuh, mengejar angkot S12 menuju lebak bulus. Pagi ini memang beda. Jarang sekali saya pergi sepagi ini, maklum hari senin biar pergi pagi tetap aja kena macet yang superparah, apalagi galian PLN sepajang jalan karang tengah belum selesai, akan bertambah parah kalau berangkat lewat dari jam enam pagi.

Jhonny, pagi ini merasa sangat lelah, makanya dia nggak bisa menemaniku seperti biasanya. Biasanya ia yang menemani kemana aja dia pergi. Nggak kenal hujan, panas atau kadang terbatuk-batuk, tetap setia menemani. Jhonny memang karib yang penuh loyalitas. Jhonny seharusnya mendapat autoblackthrough awards. Mungkin Jhonny kelelahan setelah Jum'at kemarin dari habis subuh sampai tengah malam menelusuri jalan-jalan di Jakarta. Jalan-jalan yang penuh polusi dan macet, berlubang lagi becek kalau hujan.

Pagi - pagi naik kopaja dari perempatan pondok indah, pastinya tetap nggak kebagian bangku. Bisa berdiri satu kaki di pintu saja sudah bagus.Dalam bayangan saya, naik angkot yang sudah lama nggak dilakoni pastinya sesak, sumpek meski sekelas busway sekalipun. Aroma campur aduk, kenek yang bau, harumnya para ibu dan wanita karier serta jelinya copet mencari mangsa mewarnai angkutan umum Jakarta, termasuk Kopaja 86 jurusan Lebak Bulus - Kota. Belum lagi para lelaki penikmat black community yang sembarangan mengepulkan asap, meski sudah ada perda dilarang merokok di tempat-tempat umum. Para lelaki seperti itu harusnya diberi penghargaan sebagai penyumbang pemanasan global dan berbagai apenyakit akibat kepulan asapnya.

Namun pagi ini jauh lebih asyik, tidak berjubel meski tetap berdiri. Suasana lebih "nyaman". Mungkin karena pagi sekali. Matahari saja baru setengah membuka kelopak matanya, setelah 12 jam istirahat sambil terus bertasbih memuji Allah subhanahu wata'ala. Saya sampai lupa ongkos naik angkot berapa besarnya, saking sudah lama banget tidak pernah naik angkot.

Pagi ini kulewati dengan rasa syukur, karena lebih nyaman dari yang dibayangkan....

No comments: