Wednesday, April 09, 2008

Pulang

Malam begini pekat
Kumasih termangu di hadapan
Mesin sial ini

Setan tersenyum girang garang
sebab lumpur dosanya mengguyur
seluruh tubuhku

Malaikat mungkin bersedih
Tak tahulah aku
Tapi kurasakan gelayut manjanya
Merayuku bersuci diri

Tetap saja kureguk
segala kenikmatan
Madu
racun sekalipun
sedih, sunyi kutak perlukan lagi
kumau mati
menghapus segala rinduku padaNya
rindu sangat
biar kunikmati lidah
api nerakaNya
dan
harum kesturi syurgaNya
meski hanya angin
yang membawanya
mendinginkan api
menyelinap diantara buluh nadi
yang mendidih membakar dosa

No comments: