Sukirman,
pagi itu memelas menahan keperihan derita
pestisida telah mengaduk-aduk ketabahan
melepas kegetiran bersama dua belahan jiwanya
Sukirman,
menuliskan sendiri takdirnya
juga dua anaknya, robi dan adam
khotijah hanya bisa meneteskan air mata
sebab kematian itu disutradarai jantung hatinya
Adam,
dalam mudanya bertemu khalik
mengabari penghuni barzah
bahwa negeri ini adalah negeri pengais derita
pemimpinnya hobi menebar sengsara
ulamanya hobi mengeluarkan fatwa
kematian itu adalah surga
untuk rakyat yang tak tahan menghiba
No comments:
Post a Comment