Tuesday, May 20, 2008

Kita Membutuhkan Kesalahan

Kita membutuhkan ‘kesalahan’ untuk mencapai kualitas hail yang tinggi dari pada yang bisa kita capai kalau kita berhasil pada upaya pertama.

Kesalahan yang tidak mematikan selalu memberikan kesempatan kita untuk memerbaiki diri. Dan dengannya kita menjadi lebih kuat, lebih liat, lebih siaga, sehingga kita menjadi lebih cepat bereaksi terhadap tantangan dan kesulitan dengan ketepatan dan kekuatan yang lebih baik.

Terimalah kemungkinan akan adanya kesulitan, masalh, dan keslahan. Karena, dia yang bersungguh-sungguh bekerja keras, sebetulnya juga sedang bersungguh-sungguh menyediakan kesempatan bagi timbulnya kesalahan.

Sebagai acuan sederhana, berikut adalah cara-cara positif dalam menyikapinya :
1. Kesalahan kita butuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baik, karena timbulnya kesalahan adalah tanda diperlukannya cara-cara yang lebih baik.
2. Membuat kesalahan, dan bahkan gagal dalam melakukan sesuatu yang berguna, adalah lebih baik daripada tidak pernah salah karena tidak melakukan apa-apa.
3. Kesalahan yang tidak kita hadapi dan tidak kita pandang tajam di matanya, akan timbul lagi pada tempat dan kesempatan lain.
4. Pemimpin yang kemarahannya adalah tentanghal-hal yang sama selama berthun-tahun, adalah orang yang sedang memimpin organisasi yang sedang dalam perjalanan turun.
5. Karena kesalahan selalu memberikan pelajaran untuk mencapai cara-cara yang lebih baik, maka tidak penting apakah itu kesalhan kita atau kesalahan orang lain.
6. Bila kita tidak mencapai keberhasilan hebat; masih ada keberhasilan baik, keberhasilan lumayan, keberhasilan cukup, lalu ….. hampir berhasil, baru kemudian “…..nggak apa-apa kok!”
7. Kita membuthkan kunci pembuka pintu kesungguhan untuk menghadapkan wajah ini ke wajah kesalahan kita, untuk berdiri gagah di atas kesedihan dan ketakutan kita, dan mulai melakukan sesuatu yang mengeluarkan kita dari masalah, menuju keadaan yang lebih baik.

Dan, kunci itu adalah kejujuran untuk menerima bahwa kitalah yang paling bertanggung jawab atas kesalahan itu, bukan orang lain.

(BECOMENIG A STAR : MARIO TEGUH, PT. SYAMIL CIPTA MEDIA)

No comments: