Sunday, February 01, 2009

gURu JakARta GAptEK : Ke LaUT Aja!

by Kasmadi


Seorang guru adalah pembelajar sejati. Artinya, seorang yang berprofesi guru harus sadar sepenuhnya untuk selalu belajar dan belajar tanpa henti. Mengapa? Karena ia adalah model yang tiap hari dipelototin oleh siswanya, mulai dari penampilan, cara berfikir sampai pada penguasaan ilmu. Tidak peduli baru menjadi guru atau sudah puluhan tahun.

Persoalan kemudian muncul manakala seorang guru tidak mampu mengikuti perubahan jaman. Contohnya, kemajuan teknologi menuntut guru untuk mengikuti perkembangannya. Metode mengajar yang uptodate dan keluasan bahan ajar menjadi keharusan bagi seorang guru. Nah, kalau saja guru tidak mengikuti perkembangan kemajuan teknologi informasi, bagaimana mungkin ia bisa mengajar lebih baik lagi. Apalagi, kalau ia mengajar di ibukota Jakarta ayang notebone informasi mudah diperoleh.

Ada empat sikap yang menghambat kemajuan seorang guru.

Pertama, tidak terbuka pikiran
Seorang guru harus menuyadari bahwa keterbukaan pikiran adalah pintu keluasan jiwa dan ilmu. Karenanya, egoisme harus ditinggalkan. Tidak ada dalam kamus guru : kata sombong! Merasa telah lebih tahu dan paling berpengalaman.

Kedua, tidak terbuka hati
Keluasan jiwa akan melahirkan kebijaksanaan dalam bersikap dan bertindak, termasuk menerima ilmu dan perkembangan jaman. Nah, ada sebagian dari guru mungkin yang agak sulit menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Merasa sulit karena tidak terbukanya hati menerima perkembangan teknologi yang begitu pesat, apalagi kalau tinggal di Jakarta. Tak heran kalau di Jakarta sendiri bisa jadi ada guru gaptek teknologi informasi.....

Ketiga, tidak jujur
So, semua pasti tahu kejujuran adalah modal paling berharga, apalagi bagi seorang guru. Jadi nggak perlu panjang lebar soal yang satu ini.....

Keempat, tidak konsisten
Ketidakkonsistenan akan berdampak pada penilaian orang lain terhadap guru, terutama siswa. Bisa dianggap plin-plan dan diremehkan siswa nantinya. Guru menganjurkan siswa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, tetapi penganjurnya malah menutup diri. Artinya, tidak konsekwen dan konsisten atas ucapannya sendiri.

Oke, ada satu contoh guru yang luar biasa harus diteladani. Meski setahun lagi pensiun, ia tetap semangat dan menampilkan etos kerja yang brilyan. Song, begitu panggilannya. Guru ekonomi ini bernama lengkap Nurpaja Simangunsong, perlu mendapat blackinovation awards atas contohnya dalam menyikapi perubahan. Belajar mengenal komputer meski mengetiknya saja masih harus cari-cari huruf, mengopersikan mouse masih gemetaran lari sani-sini. Tetapi semangatnya itu lho yang harus ditiru. Faktor usia tidak menghambat untuk mengimbangi perubahan bukan.....

Autoblackthrough buat guru-guru yang selalu konsisten mengikuti perubahan dan memberi teladan bagi guru-guru pemula.

1 comment:

Mulyadi Pasaribu said...

Sepakat dengan tulisannya om... Nice post...

Salam kenal ya... Sesama peserta Djarum Black Blog Competition

http://blackzone.adiksi.com/blog-competition/kesulitan-membuat-konten-untuk-djarum-black-blog-competition/