Wednesday, May 06, 2009

Anakku ADHD dan Disleksia

by kasmadi

Memiliki anak adalah idaman pasangan suami istri. Namun mempunyai anak juga adalah ujian dari Yang Maha Pencipta, sampai seberapa jauh orang tua mampu dititipkan seorang anak. Beragam masalah yang dihadapi orang tua atas anaknya, jika teratasi menunjukkan kemampuan orang tersebut sebagai orang tua. Namun, tidak sedikit orang tua yang gagal. Jangankan kita manusia biasa, manusia sekelas nabi Nuh saja bisa "gagal" dalam mengajak anaknya untuk menyembah Allah Subhanahu wata'ala.

Nah, Allah kini tengah memberikan keistimewaan buat saya : dianugerahi seorang salman yang ADHDD dan disleksia. Doakan saja semoga kami mampu dititipi anak sangat spesial ini.

apa sih ADHD?

ADHD, istilah yang mungkin untuk sebagian kalangan masih awam. ADHD berawal dari hasil penelitian Prof. George F. Still, seorang dokter Inggris pada tahun 1902. Penelitian terhadap sekelompok anak yang menunjukkan suatu ketidakmampuan abnormal untuk memusatkan perhatian yang disertai dengan rasa gelisah dan resah. Anak-anak itu mengalami kekurangan yang serius ‘dalam hal kemauan’ yang berasal dari bawaan biologis. Gangguan tersebut diakibatkan oleh sesuatu ‘di dalam’ diri si anak dan bukan karena faktor-faktor lingkungan.

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, di Indonesia diartikan sebagai gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sederhananya dijelaskan bahwa ADHD adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki masalah perhatian dan pemusatan terhadap kegiatan. Berawal dari masa kanak-kanak dan dapat berlanjut ke masa dewasa. Tanpa perawatan, ADHD dapat menyebabkan permasalahan serius di rumah, sekolah, pekerjaan, dan interaksi sosial di masyarakat.

Dr dr Dwidjo Saputro SpKJ (K) mengatakan, ADHD merupakan kelainan psikiatrik dan perilaku yang paling sering ditemukan pada anak. ADHD dapat berlanjut sampai masa remaja, bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah, ADHD berupa gangguan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Sementara pada anak dan remaja dan dewasa juga menimbulkan masalah yang serius.

Tanda-tanda ADHD

Pertama, kurangnya perhatian adalah salah satu gejala ADHD. Biasanya anak selalu gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail. Atau anak selalu membuat kesalahan karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain. Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja. Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak bicara. Dan atau pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

Kedua, gejala yang harus diwaspadai adalah hiperaktivitas yang menetap selama 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan. Gejala hiperaktivitas itu di antaranya anak sering bermain jari atau tidak dapat duduk diam. Ia sering kali meninggalkan kursi di sekolah atau situasi lain yang memerlukan duduk di kursi. Anak juga sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat, selalu bergerak seperti didorong motor.

Ketiga, gejala implusivitas, misalnya sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan, sering sulit menunggu giliran, dan sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan.

Penyebab ADHD

Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya ADHD dialami oleh seorang anak antara lain :

1. Faktor genetika

2. Riwayat hidup kesehatan Ibu sebelum kehamilan dan sewaktu kehamilan serta saat melahirkan

3. Penyakit yang pernah diderita Ibu berpengaruh pada kesehatan Ibu dan janinnya.

4. Konsumsi makanan dan minuman, gizi serta jaminan kesehatannya bagi Ibu hamil.

5. Pemakaian obat-obatan bagi Ibu hamil. Untuk itu bagi bumil disarankan untuk selalu konsultasi kepada dokter mengenai efek samping dari obat-obatan atau suplemen yang dikonsumsi.

6. Pengaruh psikis dari Ibu hamil, stres, konflik rumah tangga, tekanan sosial dan ekonomi.


Mengatasi Anak ADHD

gBagi para orang tua, guru, dan pemerhati ADHD, kami ingin berbagi tips dengan anda, semoga dengan tips yang singkat ini kita dapat meningkatkan kemampuan dalam menangani ADHD, adapun tipsnya antara lain:
1. Menjaga kesehatan diri, hal ini sangat penting karena anda membutuhkan energi yang cukup untuk menangani anak ADHD.
2. Banyaklah belajar tentang ADHD, karena anda akan lebih mampu untuk membantu anak ADHD jika telah memahaminya.
3. Belajarlah ketrampilan tentang perilaku anak-anak. Mereka memerlukan bantuan bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain secara normal.
4. Bantulah anak ADHD agar mampu menjaga diri mereka sendiri.
5. Bantulah anak ADHD supaya dapat bersekolah dengan baik. Hal ini karena ADHD menghambat kemampuan anak untuk bisa berhasil dalam sekolahnya. Dampingi mereka agar akademis, sosial, dan psikisnya tetap terkontrol.
6. Berikan dan bantu anak ADHD untuk melakukan tugas di rumah. Dibanding dengan anak-anak yang lain, mereka mengalami kesulitan berkomunikasi. Seringnya menghiraukan instruksi menyebabkan kekacauan dalam melakukan tugasnya sehingga menyebabkan ketidakselesaian tugas tersebut.
7. Sangat diperlukan, kepekaan, kesabaran, keikhlasan, ketekunan, dan ide kreatif agar dapat membantu anak ADHD dalam belajar, berketrampilan, dan memenuhi tugas di rumah dan sekolah.
8. Aktifkan diri anda. Banyak media yang tersedia, seperti: majalah, koran, CD interaktif, perpustakaan, internet, dan sebagainya.
Perilaku ADHD dapat di-minimaze, tentunya hal ini memerlukan dukungan yang solid dari lingkungannya. Akan sangat baik sekali apabila seorang anak mendapatkan konsumsi ASI (Air Susu Ibu) yang mencukupi. Hal ini akan membangun daya tahan tubuh/imun bagi anak, sehingga diharapkan anak yang mengalami ADHD memiliki kesehatan tubuh yang lebih baik dan mampu beraktivitas dengan lebih normal.
Bagi anda yang akan atau baru memasuki dunia ADHD, bergabunglah ke dalam organisasi pemerhati anak di wilayah anda. Salurkan semangat anda ke wadah yang tepat. Banyak manfaat yang bisa anda dapatkan.

dari berbagai sumber : okezone.com, etc

No comments: